Program Guru Penggerak Masih Kurang Diminati Di Palas

  • Bagikan
Program Guru Penggerak Masih Kurang Diminati Di Palas
Ketua PGRI Kabupaten Padanglawas, Bidarlis Nur Rangkuti, ST.

SIBUHUAN (Waspada): Program Guru Penggerak (GP) yang mencanangkan Kemendikbud Ristek sejak tahun 2020 lalu masih kurang diminati para guru di daerah Kabupaten Padanglawas (Palas).

Ketua Perhimpunan Guru Indonesia (PGRi) Kabupaten Padanglawas, Bidarlis Nur Rangkuti, ST, Senin (5/6) mengatakan, program guru penggerak itu penting dalam meningkatkan kompetensi guru.

Tetapi di daerah Kabupaten Padanglawas yang memiliki 229 Sekolah Dasar (SD) dan SMP, yang memiliki ribuan guru, baru memiliki 18 orang guru penggerak.

Dan 43 orang calon guru penggerak, di mana 18 orang sedang mengikuti pelatihan, sementara 25 orang lainnya masih menunggu jadwal untuk mengikuti pendidikan.

Melihat jumlah sekolah di Padanglawas, idealnya harus memiliki 458 orang guru penggerak atau dua guru penggerak setiap sekolah.

Kata Bidarlis, program guru penggerak tidak hanya sekedar untuk meningkatkan karir, tetapi akan meningkatkan kopetensi diri para guru dalam mengambil peran penting menuju transformasi pendidikan.

Dan kompetensi sangat dibutuhkan tidak sekedar untuk menunjang karir dalam profesi namun kopetensi diri mampu menjadi benteng untuk menghadapi banyak kondisi, baik di luar karir maupun setelah karir berakhir.

Kesadaran akan pentingnya memiliki kompetensi memang masih belum menjadi budaya positif bagi sebagian besar pendidik.

Mindset budaya positif benar-benar ditanamkan untuk dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama di sekolah masing-masing yang peran sebagai pendidik.

“Sehingga mampu berperan sebagai pemimpin dan penggerak pembelajaran demi mepersiapkan generasi bangsa berikutnya yang berkarakter Pancasila dan sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara,” jalas Bidarlis.(a30)

  • Bagikan