Proyek MYC Rp170 Miliar Terbengkalai Di Palas

  • Bagikan
Ruas Jalinsum di Lingkungan VII Kelurahan Pasar Sibuhuan Kecamatan Barumun yang telah beberapa bulan terbengkalai hingga diselimuti debu tebal dan telah mengganggu kesehatan warga dan keselamatan pengendara. Kamis (4/5) (Waspada/Muhammad Satio)
Ruas Jalinsum di Lingkungan VII Kelurahan Pasar Sibuhuan Kecamatan Barumun yang telah beberapa bulan terbengkalai hingga diselimuti debu tebal dan telah mengganggu kesehatan warga dan keselamatan pengendara. Kamis (4/5) (Waspada/Muhammad Satio)

PALAS (Waspada): Proyek Multi Years Contract (MYC) senilai Rp170 miliar yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk pembangunan jalan sepanjang 30 km di Kabupaten Padanglawas (Palas), progres pengerjaannya telah beberapa bulan terbengkalai.

Informasi Waspada.id peroleh, proyek dengan anggaran fantastis itu untuk pembangunan 8 titik ruas Jalinsum di Palas. Salah satunya ruas Jalinsum di Lingkungan VII Kelurahan Pasar Sibuhuan Kecamatan Barumun yang telah beberapa bulan terbengkalai.

“Setelah dilakukan pemadatan badan jalan 6 bulan lalu, mirisnya hingga saat ini pengerjaan Jalinsum ini belum juga dihot mix dan pekerjaannya pun sudah tidak pernah terlihat lagi,” ucap Ahmad warga setempat.

Ia mengungkapkan, akibat kondisi Jalinsum tersebut jalanan setiap hari selalu diselimuti debu tebal saat kendaraan lalu lalang melintas. Bahkan, saat hujan turun akan terbentuk kubangan-kubangan air di badan jalan sehingga mengganggu pengguna jalan dan rawan terjadi laka tunggal.

“Pak Gubsu mohon perhatiannya atas kondisi Jalinsum ini. Kasihan anak-anak kami pak yang masih balita dan kami khawatir akan terkena gangguan pernapasan bila terus berlanjut,” ucapnya.

Proyek MYC Rp170 Miliar Terbengkalai Di Palas

Munawir Hasibuan, seorang penarik becak bermotor yang puluhan kali melintas menjemput dan mengantar penumpang juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi Jalinsum itu.

Ia mengungkapkan, selain telah mengganggu pernapasan dan matanya akibat debu tebal di Jalinsum itu. Ia terpaksa lebih sering ke bengkel untuk servis utamanya mengganti sumbu gandengan becak bermotornya.

“Mohon kepada dinas terkait agar segera menyelesaikan pembangunan jalan ini. Jika kondisi ini terus berlanjut akan menghilangkan mata pencaharian kita penarik becak bermotor. Sebab, uang sewa penumpang yang kita kumpulkan akan habis ke biaya servis, apa lagi makan anak istri di rumah,” ucap Munawir.

Kepala UPTJJ Bina Marga Gunung Tua, Rasuli Siregar, saat dimintai keterangannya terkait penyebab terbengkalainya proyek multiyears di 8 titik ruas Jalinsum di Palas dan kebenaran informasi yang beredar bahwa telah dilakukan pemutusan kontrak atas proyek berbiaya Rp170 miliar di Palas itu, sejak Rabu (3/5) hingga berita ini ditayangkan, belum memberikan keterangan apapun, baik melalui seluler maupun pesan singkat WhatsApp. (CMS)

  • Bagikan