Sahut Aspirasi, Rizal Syahreza Desak Gorong-gorong Dikorek Atasi Banjir

  • Bagikan
Sahut Aspirasi, Rizal Syahreza Desak Gorong-gorong Dikorek Atasi Banjir
TAMPAK Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Batubara Rizal Syahreza, SE (kiri) di tengah-tengah menyahuti aspirasi warga soal banjir akibat gorong-gorong tumpat yang menghantui warga Dusun I Desa Sei Muka Kecamatan Datuk Tanah Datar.Waspada/Iwan Has

BATUBARA (Waspada): Komisi I DPRD Kabupaten Batubara  segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengorek gorong-gorong yang melintasi ruas jalan sepanjang lebih kurang 6 meter yang mengalami pendangkalan berat dan tumpat memicu banjir sewaktu hujan yang kerap menghantui warga di kawasan air bersih kini disebut Gang Bogak Dusun I, Desa Sei Muka, Kecamatan Datuk Tanah Datar.

“Di sini kita segera melakukan koordinasi dan mendesak dinas terkait untuk melakukan langkah cepat mengorek gorong-gorong di Dusun I Desa Sei Muka yang sudah bertahun-tahun mengalami kondisi pendangkalan berat dan tumpat, membuat air tak mengalir ke sungai, mengakibatkan banjir di saat musim hujan yang kerap menghantui warga,” sebut Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Batubara Rizal Syahreza, SE disela-sela meninjau kondisi gorong-gorong ketika turun ke desa guna menyerap aspirasi warga, Sabtu (3/6).

Selain melakukan langkah koordinasi dan anggaran memungkinkan, pihaknya mengusulkan drainase dikawasan tersebut dibenahi, sejalan menunggu laporan desa.

“Sebelum ini kita tindaklanjuti meminta dahulu laporan desa, sebagai dasar nantinya, drainase serta gorong-gorong diusulkan dalam P APBD 2023 untuk dibenahi, jika anggaran memungkinkan,” ujar politisi muda dari PDI Perjuangan yang juga anggota Banggar DPRD Kabupaten Batubara.

Marihot Sigalingging tokoh masyarakat setempat mengatakan akibat gorong-gorong tumpat air tidak dapat mengalir ke sungai sehingga memicu  banjir sewaktu hujan.

“Kondisi ini sudah belasan tahun dialami warga menjadi bulanan banjir di saat musim hujan,” ujarnya dan berharap hal itu untuk segera disikapi guna mengatasi persoalan banjir yang menghantui warga, terutama di saat intensitas hujan tinggi.

Selain itu, sejumlah titik lampu penerangan jalan akhir-akhir ini kondisi sudah tidak hidup alias mati membuat lingkungan sekitar menjadi gelap gulita di malam hari dan berpotensi menimbulkan kerawanan dan gangguan Kantibmas. “Aspirasi warga ini segera kita sikapi, melakukan langkah koordinasi dengan dinas terkait,” ujarnya.(a18)

  • Bagikan