Sejumlah Desa Di Barumun Tengah Masih Belum Tersentuh Aspal

  • Bagikan
Sekitar 30 kilometer jalan penghubung antara sejumlah desa di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas masih terisolir belum tersentuh jalan aspal. (Waspada/Idaham Butar Butar)
Sekitar 30 kilometer jalan penghubung antara sejumlah desa di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas masih terisolir belum tersentuh jalan aspal. (Waspada/Idaham Butar Butar)

PADANGLAWAS (Waspada): Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas (Palas) masih tertinggal dan belum tersentuh pembangunan jalan aspal untuk kemudahan akses transportasi.

Demikian menurut keterangan sejumlah warga kepada Waspada, Sabtu (27/4) saat berkunjung ke Desa Janjiraja Kecamatan Barumun Tengah, yang berada sekitar 9 kilometer dari Binanga, kota kecamatan.

Seperti kata salah seorang tokoh masyarakat warga Desa Janjiraja, Doktor Siregar, di mana masih banyak desa tertinggal dan belum tersentuh jalan aspal di wilayah kecamatan Barumun Tengah.

Sejumlah Desa Di Barumun Tengah Masih Belum Tersentuh Aspal

Sejak merdeka sampai sekarang kata Doktor, mereka yang berada di daerah terisolir dan terpencil itu masih terus tertinggal, malah terabaikan dalam hal pembangunan.

Seperti Desa Janjiraja, Simandiangin, Pangirkiran, Maranti, Rura Burangir, Aek Pastak, Sigoring-goring dan desa Sihail-kail sampai saat ini masih sangat tertinggal, belum tersentuh jalan aspal.

Sementara Sarwedi Hasibuan, tokoh masyarakat yang juga mantan Camat Barumun Tengah membenarkan bahwa masih banyak desa tertinggal yang tersentuh aspal di Kecamatan Barumun Tengah.

Bahkan diperkirakan sedikitnya ada 30 kilometer jalan penghubung desa di daerah itu yang masih belum tersentuh aspal. Padahal hampir setiap tahun disampaikan ke pemerintah saat musyarawah perencanaan pembangunan (Musrenbang), tetapi setiap kali diusulkan tidak tertampung karena alasan keterbatasan anggaran, katanya.

Bagaimanapun ribuan warga di sejumlah desa tertinggal itu tetap semangat menjalani kehidupan sehari-hari dengan bertani, juga berjuang menyekolahkan anak-anak mereka ke luar daerah. (a30/C)

  • Bagikan