Di Abdya, Jalan Menuju Areal Perkebunan Penduduk Rusak Parah

- Aceh
  • Bagikan
Jalan lintas di Desa Seunelob Kecamatan Manggeng Abdya sekitar 3 tahun terakhir dalam kondisi rusak parah dan memperihatinkan, Rabu (3/5).Waspada/Syafrizal
Jalan lintas di Desa Seunelob Kecamatan Manggeng Abdya sekitar 3 tahun terakhir dalam kondisi rusak parah dan memperihatinkan, Rabu (3/5).Waspada/Syafrizal

BLANGPIDIE (Waspada): Sejak kurang lebih 3 tahun terakhir, jalan lintas penduduk di kawasan Desa Seuneulop, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya), rusak dan tanpa perbaikan.

Sebagaimana diketahui, jalan lintas penduduk tersebut, merupakan jalan akses menuju puluhan hectare areal perkebunan penduduk, di kawasan pegunungan Sabil. Melalui jalan dimaksud, para pekebun dari berbagai pelosok desa di Manggeng Raya (Kecamatan Manggeng dan Kecamatan Lembah Sabil), termasuk dari Kecamatan Tangan-Tangan, menuju areal perkebunan mereka yang berada di kaki pegunungan Sabil, dengan melintasi sejumlah desa lainnya di kawasan itu. Seperti Desa Lhok Puntoi, Desa Ladang Panah, Desa Suka Damai dan sejumlah desa lainnya.

Menurut Salman, salah seorang warga sekitar ditemui dilokasi Rabu (3/5), jalan lintas desa itu dibangun pemerintah pada 2018 lalu. Jalan itu diperkirakan sudah rusak sejak 3 tahun terakhir. Dimana, sebagian lintasan jalan susah untuk dilalui pengendara, maupun pejalan kaki, dikarenakan jalan dipenuhi dengan bebatuan, serta lubang menganga.

Dikatakan, banyak warga yang melintasi jalan tersebut mengeluh terkait kondisi jalan itu. Jalan itu katanya, tidak hanya dilalui oleh warga Desa Seuneulop saja, namun warga dari sejumlah desa lainnya, juga menggunakan jalan itu sebagai akses menuju ke kawasan perkebunan, maupun areal persawahan dan sejumlah lokasi lainnya. “Sejak selesai dibangun sekitar tahun 2018 lalu, belum ada peningkatan badan jalan. Kondisi jalan sangat memperihatinkan, sebagaimana yang saudara lihat,” ujarnya.

Jalan yang menghubungkan sejumlah desa lainnya, dalam Kecamatan Manggeng bagian kawasan perbukita itu lanjutnya, setiap harinya selalu rutin digunakan ribuan penduduk, baik warga setempat, maupun warga luar yang memiliki areal perkebunan di daerah ini. “Kami berharap jalan itu segera diaspal kembali, mengingat banyaknya warga yang menjadikannya sebagai jalur alternatif untuk menuju ke desa lain dan juga areal perkebunan dan sawah,” harapnya.

Dedi Marduki, warga lainnya mengatakan, rusaknya jalan tersebut disebabkan oleh banjir dan truk pasir yang melintasi jalan tersebut. Dengan kondisi jalan yang rusak parah katanya, juga berakibat mengganggu aktivitas siswa yang hilir mudik, menuju sekolah. Karenanya dia berharap, pemerintah setempat dapat mengupayakan peningkatan badan jalan, sehingga mudah dan nyaman saat dilalui warga.(b21)

  • Bagikan