Mujiyanda, Jamaah Haji Termuda Pengganti Ibunya

  • Bagikan

SETELAH ibunda tercintanya meninggal dunia 18 Desember 2021 lalu, Mujiyanda kini menjadi pengganti calon jamaah haji (calhaj) Embarkasi Banda Aceh Tahun 2022. Bahkan pria kelahiran 21 September 1992 itu menjadi jamaah termuda di Kabupaten Aceh Timur.

Putra dari pasangan Basyarauddin Bin Alamsyah Amin – Nur Asni Binti Ali Basyah itu kini berusia 30 tahun. Awalnya, Mujiyanda tidak mendaftar haji, tetapi hanya kedua orangtuanya yang mendaftar haji di tahun 2011.

Setelah beberapa tahun menunggu, akhirnya keduanya orang tua Mujiyanda dipanggil untuk melakukan pelunasan yang ditetapkan pemerintah di tahun 2020. Setelah melakukan pelunasan, namun keduanya tidak diberangkatkan, sama halnya dengan calhaj lainnya di seluruh Indonesia, karena pandemi COVID-19 sedang melanda negeri.

Setelah melakukan pelunasan, keduanya tetap bersabar dengan harapan bisa diberangkatkan di tahun berikutnya, namun akibat sakit akhirnya Nurasni Binti Ali Basyah meninggal dunia akhirnya tahun 2021 dikebumikan di kampung halamannya di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Setahun setelah sang istri meninggal, kemudian Basyaruddin Bin Alamsyah dipanggil kembali untuk diberangkatkan ke tanah suci musim haji tahun 2022. Pemerintah melalui Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Timur menyatakan Mujiyanda menjadi penerima pelimpahan porsi pelunasan ibunya yang meninggal dunia.

Meskipun menjadi pengganti ibunya, namun Mujiyanda akan mendampingi ayahnya, Basyaruddin Bin Alamsyah Amin, karena sang ayah juga sudah tergolong tua dan usianya beranjak 64 tahun.

“Mudah-mudahan ibadah haji kami mabrur dan saya secara pribadi ingin meniatkan badal umrah untuk ibu yang sudah meninggal dunia,” kata Mujiyanda, disela-sela Manasik Haji Tahun 2022 di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, Minggu (29/5).

Dia mengaku tidak akan membuang waktu selama berada di tanah suci, baik di Mekah maupun Madinah, karena kedua tanah haram itu sangat mustajab doa dan siapapun yang beribadah akan dilipatgandakan pahalanya. “Semoga kami sehat, sehingga saya bersama ayah bisa fokus beribadah, terutama melaksanakan semua rukun haji secara sempurna,” timpa Mujiyanda.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, H Salamina, S.Ag, MH, melalui Kasi PHU, Drs H Muzakir, MA, kepada Waspada, Rabu (1/6), menjelaskan, Mujiyanda merupakan jamaah termuda di Aceh Timur. “Calhaj ini merupakan penerima pelimpahan porsi pelunasan ibunya tahun 2020,” katanya.

Salamina mengakui, ibu dari Mujiyanda atau istri dari Basyaruddin Bin Alamsyah Amin tersebut meninggal dunia di akhir tahun 2021, namun pasangan suami istri itu sudah melakukan pelunasan di tahun 2020. “Akibat wabah COVID-19, sehingga pemberangkatan calhaj asal Indonesia khususnya tertunda dua tahun, sehingga Mujiyanda menerima pelimpahan porsi 2020 dari ibunya,” demikian H Salamina.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 100 calhaj Aceh Timur akan bergabung dengan calhaj Aceh Besar, Kota Langsa, dan Pidie. Seluruh calhaj rencananya akan masuk Asrama Haji Banda Aceh 16 Juni mendatang pukul 08:00. WASPADA/Muhammad Ishak

Teks Foto: JAMAAH TERMUDA: Mujiyanda (kanan) bersama ayahnya, Basyaruddin Bin Ali Basyah (tengah), ketika diwawancarai Muhammad Ishak, wartawan Waspada usai Manasik Haji di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, Minggu (29/5). Waspada/Ist.

  • Bagikan