Sampangan Pelaminan Di Anjungan Aceh Singkil Pikat Pengunjung Asal Yogyakarta

  • Bagikan
Terlihat para muda-mudi yang asik berswafoto di arena Sampangan Pelaminan Anjungan Aceh Singkil, Rabu (8/11/2023).WASPADA/Ariefh.
Terlihat para muda-mudi yang asik berswafoto di arena Sampangan Pelaminan Anjungan Aceh Singkil, Rabu (8/11/2023).WASPADA/Ariefh.

SINGKIL (Waspada): Ribuan pengunjung dari berbagai daerah seperti lokal Aceh, Sumut, Lampung bahkan Yogyakarta maupun daerah Pulau Jawa lainnya, mengaku kagum saat kunjungan ke arena induk Anjungan Aceh Singkil di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.

Sebagian besar pengunjung yang singgah ke Anjungan Aceh Singkil mengambil kesempatan mengabadikan kunjungannya tersebut di Sampangan Pelaminan khas daerah Kabupaten Aceh Singkil.

Antrian pengunjung terlihat memenuhi hingga ke teras anjungan, yang bersiap-siap mengambil kesempatan untuk bisa berselfi dan berswafoto bersama kerabat terdekatnya di Sampangan tersebut.

Sampangan pelaminan tradisi adat Aceh Singkil ini masih di lestarikan masyarakat, dan kerap ditampil pada momen Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di Anjungan Kabupaten Aceh Singkil.

Sampangan Pelaminan Di Anjungan Aceh Singkil Pikat Pengunjung Asal Yogyakarta
Gegaba pagar yang dibuat dari pelepah kelapa, janur, pohon pisang, rempah-rempah serta kain dan payung berwarna hitam kuning menjadi simbol penyambutan tamu di Anjungan Aceh Singkil. WASPADA/Ariefh

Sampang pelaminan yang berbentuk kamar berkuruan 3×3, dengan dikelilingi tabir adat sesuai dengan warna keasliannya dan dilengkapi dengan atribut adat, seperti manik-manik, kasab, langit-langit, gala sembilan, kelapa ukir, dulang, sesuai dengan etnik khas adat Singkil, sehingga menjadi daya tarik pengunjung untuk melihat dan mengabadikannya.

Rombongan pengunjung dari Yogyakarta mengaku sangat tertarik dengan motif adat Aceh Singkil, Sampangan yang mirip dengan pelaminan pernikahan serta rempah kapur barus yang sudah langka didapat.

Sehingga mereka berencana akan turun langsung mengunjungi Kabupaten Sekata Sepekat itu, kata Sahibuddin Wakil Ketua MAA Aceh Singkil, yang dikonfirmasi Waspada.id, Kamis (9/11/2023).

Dengan pemaparan yang terperinci yang disampaikan, baik proses jenis rempah, bahkan mencicipi langsung minuman Kodon (hasil ramuan rempah Singkil) sehingga mereka ingin mengetahui Aceh Singkil lebih dekat.

Dijelaskannya, Sampangan ini kerap ada pada saat momen pesta perkawinan atau sunat rasul, serta kegiatan adat lainya.

Tak kalah unik pagar yang dilengkapi gaba-gaba yang dipasang umbul-umbul berbahan alam, pohon pisang, janur kelapa serta rempah-rempah, juga bagian dari adat perkawinan dan pesta adat.

“Kalau di luar rumah, biasa masyarakat menyebut pintu gadung (gegaba),” terang Bayani

Selain menjadi budaya adat perkawinan di Aceh Singkil, juga untuk menyambut mempelai pria sebelum masuk dan duduk bersanding di Sampangan, serta menyambut para tamu undangan. (B25)

  • Bagikan