TAPAKTUAN (Waspada): Puluhan murid Taman Kanak-kanak (TK), di Kabupaten Aceh Selatan, Senin (17/7) lalu, mengikuti lomba mewarnai tingkat kabupaten, di aula Dinas Perpustakaan Aceh Selatan.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Aceh Selatan tersebut, turut dihadiri Ketua TP-PKK Kailida S.Pd.I, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Kadis DP3AKB, Kabid Perlindungan Anak drh. Hj. Yenni Yulinda, para guru pendamping dan para orang tua murid.
Saat memberi sambutannya, Ketua TP-PKK Kailida S.Pd.I, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kepada bapak-bapak serta ibu-ibu yang telah berhadir pada kegiatan ini, juga kepada guru pendamping.
Menurutnya, jika semua pihak memperhatikan anak-anak, dipastikan tidak akan ada lagi kasus-kasus yang melibatkan anak-anak. “Pastinya kita tahu ragam kasus saat ini, yang melibatkan anak-anak sebagai korbannya. Seperti pelecehan dan lain sebagainya,” sebutnya.
Ditambahkan, belum lama ini, pihaknya mengikuti rapat koordinasi mengenai transisi paud-sd yang menyenangkan. “Bahwa untuk saat ini, kepada murid TK yang baru masuk SD, maupun MI, untuk 2 minggu pertama, wajib didampingi oleh orang tuanya. Dewan guru tidak boleh melarang orangtua untuk hadir ke sekolah, dalam durasi 2 minggu pertama pembelajaran,” kata Kailida.
Kailida juga menguraikan, saat ini di Indonesia termasuk 10 tertinggi anak-anak yang father less, yakni anak-anak yang tidak mempunyai ayah, bukan dalam arti anak yatim. Akan tetapi, ayahnya ada, cuma tidak menjalankan fungsinya sebagai ayah, tugasnya cuma mencari nafkah, namun sampai di rumah tidak mau tau urusan anak. “Itu sangat berbahaya untuk perkembangan anak,” demikian Kailida.(b21)