Disbudpar Aceh Ajak Generasi Muda Kembangkan Warisan Budaya

  • Bagikan

BANDA ACEH (Waspada): Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Bidang Sejarah dan Nilai Budaya menggelar Temu Tokoh Seudati Aceh di Hotel Rajawali Lhokseumawe, Selasa (6/8).

Seudati sendiri merupakan salah satu kesenian yang masuk dalam daftar warisan budaya nasional pada tahun 2014, suatu kebanggaan bagi Pemerintah Aceh, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari, saat memberikan sambutan pada pembukaan acara tersebut.

“Seudati ini hampir terancam punah, jika kita tidak memperhatikan dari tingkat syehnya saja akan sulit untuk diregenerasikan, memerlukan keahlian dalam menciptakan syair-syair yang indah,” ungkap Evi.

Melalui temu tokoh seudati ini, setidaknya kesenian seudati bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat dan lapisan umur, tidak hanya dinikmati oleh orang tua saja.

“Disbudpar Aceh memiliki empat tugas untuk melestrikan seudati, meliputi melindungi, melakukan pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan. Selama ini branding seudati yang muncul di lapisan masyarakat hanya diminati oleh usia 45 tahun keatas,” jelas Evi.

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal secara terpisah menyampaikan, suatu kebanggaan bagi Disbudpar Aceh bisa mengundang seluruh tokoh seudati dari seluruh Aceh dengan harapan kedepannya ada standar operasional prosedur (SOP) bagi pelaksanaan seudati di masa yang akan datang.

“Mari kita terus begerak dalam melestarikan budaya yang diwariskan kepada Aceh dan seluruh stakeholder untuk menjaga warisan budaya ini agar tidak punah nantinya,” ungkap Almuniza.

Disbudpar Aceh Ajak Generasi Muda Kembangkan Warisan Budaya

Ragam Khazanah Budaya Ditampilkan

Temu tokoh seudati yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari dimeriahkan dengan berbagai penampilan tarian Aceh yang menarik antusiasme masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

PJ Wali Kota Lhokseumawe, Imran menyebutkan, temu tokoh-tokoh seniman seudati se-Aceh di Lhokseumawe ini merupakan momen yang sangat bagus, sebagai semangat untuk melestarikan budaya Aceh.

“Saya berharap tentunya, momen ini menjadi start poin untuk melaksanakan kegiatan serupa di masa mendatang, even seni budaya seperti seudati, rapai pase, saman dan debus yang ada di Kota Lhokseumawe akan kita kembangkan menjadi satu event budaya guna mengembangkan wisata,” jelas Imran.

Seni budaya ini, tambah Imran harus memiliki regenerasi, seperti sanggar yang ada di daerah ini bisa mengembangkan talenta muda sehingga ada alih generasi dalam pengembangan seni dan budaya di Kota Lhokseumawe. (b03)

  • Bagikan