Kembalikan Keindahan Suara Alquran Ke Dalam Rumah-rumah Kita

  • Bagikan
Kembalikan Keindahan Suara Alquran Ke Dalam Rumah-rumah Kita
Mursyidin Budiman saat menyampaikan khutbahnya di Masjid Babussalam, Gampong Kapa, Kecamatan Langsa Timur. Waspada/Ibnu Sa'dan

PADA Jumat, 11 Agustus, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Langsa, Drs H Mursyidin Budiman, bertindak sebagai khatib di Masjid Babussalam, Gampong Kapa, ​​Kecamatan Langsa Timur.

Dalam khutbahnya yang penuh makna, Drs H Mursyidin Budiman mengajak para jamaah untuk mengingat kembali pada sebuah kebiasaan yang telah dilupakan banyak orang, yaitu kebiasaan membaca Alquran di setiap rumah setelah Magrib hingga waktu Isya.

Mengenang masa lalu, kata dia, suara merdu bacaan Alquran pernah mengalun di setiap sudut rumah-rumah di Aceh. Suara-suara ini tidak hanya mencerminkan ibadah, tetapi juga kebersamaan dan semangat belajar.

Ada suara orang yang tengah belajar dengan tekun, dan suara lainnya adalah guru yang memberikan bimbingan.

Apalagi beberapa di antara mereka ada yang melakukan kajian mendalam untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam ayat-ayat suci Alquran, dengan tujuan untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan yang bernilai tinggi ini perlahan-lahan menghilang dari tatanan masyarakat.

Dunia modern dengan segala inovasinya telah membawa perubahan besar. Suara Alquran yang dulu merdu dan berirama dalam rumah-rumah, kini semakin tergantikan oleh hiruk-pikuk kehidupan modern.

Dalam khutbahnya itu, Drs H Mursyidin Budiman menyampaikan harapannya agar kebiasaan yang bernilai tersebut dapat dihidupkan kembali.

Ia mengajak para jemaah untuk mengenang kembali akar spiritual dan budaya Aceh tersebut.

Mari kita hidupkan kembali tradisi membaca Alquran di rumah masing-masing, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang kita. Ini adalah sebuah langkah untuk merawat budaya identitas dan spiritual, serta mengingatkan kita akan pentingnya bersatu dalam belajar dan merenungkan ajaran suci.

Sebagai upaya untuk menghidupkan kembali tradisi berharga ini, kata Mursyidin, setiap individu memiliki peran penting.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, mungkin kita dapat menggunakan teknologi untuk berbagi bacaan dan pemahaman ayat-ayat Alquran, serta memasilitasi diskusi dan kajian bersama.

Kembalikan suara Alquran yang indah ke dalam rumah-rumah kita, dan biarkan ia menjadi sumber ketenangan dan inspirasi.

Di era yang serba cepat ini, menghidupkan kembali kebiasaan membaca Alquran di rumah bisa menjadi pengingat akan nilai-nilai spiritual yang abadi.

Ia mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara perkembangan modern dan kekayaan budaya kita yang khas. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan warisan yang berharga, tetapi juga memberikan tumpuan bagi masa depan yang lebih berarti.

Ibnu Sa’dan

  • Bagikan