Pj Bupati Aceh Utara Tegaskan Pentingnya Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran

  • Bagikan
Sejumlah murid SD menampilkan kesenian Didong, serta menerima saweran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara Jamaluddin, MPd bersama pengunjung Lokakarya ke-7 Festival Panen Karya Guru Penggerak, Kamis (25/4). Waspada/Zainal Abidin
Sejumlah murid SD menampilkan kesenian Didong, serta menerima saweran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara Jamaluddin, MPd bersama pengunjung Lokakarya ke-7 Festival Panen Karya Guru Penggerak, Kamis (25/4). Waspada/Zainal Abidin

LHOKSUKON (Waspada): Penjabat Bupati Aceh Utara diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah Dayan Albar, SSos, MAP, menegaskan, pentingnya kearifan lokal dalam proses pembelajaran.

Penegasan itu disampaikan, saat menghadiri Lokakarya ke-7 Festival Panen Karya Guru Penggerak Angkatan 9 di lapangan upacara Landing Kecamatan Lhoksukon, Kamis (25/4).

Kegiatan ini diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara bekerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kabupaten Aceh Utara, serta Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Aceh. Mengambil tema “Membudayakan Kearifan Lokal Melalui Penguatan Profil Pelajar Pancasila”, kegiatan itu dimaksudkan untuk menampilkan hasil belajar para calon guru penggerak yang ada di Aceh Utara.

Pada kesempatan itu, Pj Sekda Dayan Albar menekankan pentingnya kearifan lokal dalam proses pembelajaran. “Kearifan lokal adalah pengetahuan dan nilai-nilai yang ada di setiap daerah kita. Dengan memasukkan kearifan lokal dalam kurikulum, kita tidak hanya mengajarkan siswa tentang sejarah dan budaya kita, tetapi juga membantu mereka memahami dan menghargai keunikan dan keragaman budaya kita,” kata Dayan.

Lokakarya 7 Festival Panen Karya Guru Penggerak Angkatan 9 turut dihadiri pejabat dari Balai Guru Penggerak Aceh Muhammadi, MSi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin, MPd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kabupaten Aceh Utara Drs Ahmad Yamani, MPd, Plt Asisten I Setdakab Dr Fauzan, SSTP, MPA, Asisten III Fauzan, SSos, MAP, para Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPK, para Camat dan Kabag, Kepala Bank Aceh Syariah Cabang Lhokseumawe Taufik Saleh, pejabat Bank BSI Lhokseumawe, para pegiat pendidikan, Ketua IGI dan Ketua PGRI Aceh Utara, para Ketua MKKS SMP, SMA/SMK Aceh Utara, para Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, serta para guru penggerak angkatan 1,2,4,7, dan 8.

Kearifan lokal memiliki peran penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai media untuk melestarikan potensi masing-masing daerah dan mengembangkan potensi daerah tersebut. Ini penting karena setiap daerah memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Dengan memahami serta menghargai keunikan ini, siswa dapat belajar untuk menghargai keragaman dan memahami nilai-nilai budaya mereka sendiri.

155 Calon Guru Penggerak

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara Jamaluddin, MPd, dalam laporannya mengatakan festival panen karya itu dilaksanakan setelah para calon guru penggerak mengikuti pembelajaran daring selama tujuh bulan serta enam kali lokakarya secara luring. “Harapannya panen karya ini berdampak pada guru lain dan dunia pendidikan di daerah kita,” ungkapnya.

Sebanyak 155 orang calon guru penggerak mengikuti kegiatan panen karya kali ini. Kegiatan itu juga turut diwarnai dengan penampilan seni, pameran karya, dan sesi berbagi praktik baik tentang pengembangan pendidikan.

Pada sesi pembukan turut dimeriahkan dengan penampilan grup Drumband Bahana SMAN 1 Cot Girek (BSC) binaan Mariani, MPd, yang merupakan Juara Favorit AMBC (Aceh Marching Band Championship) VII tahun 2023. Juga tampil tarian ranup lampuan oleh siswi SDN 7 Tanah Jambo Aye binaan Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 9. Serta tarian kolosal profil pelajar pancasila dibawakan oleh Tim Tari GP Aceh Utara. Sedangkan pembacaan ayat suci Alquran oleh Najwatul Ulfa (siswi SMAN 1 Tanah Jambo Aye) yang merupakan Juara III MTQ Nasional tahun 2022.(b08)

  • Bagikan