Pj Wali Kota Lhokseumawe Harap PKA Jadi Ajang Eksplorasi Budaya Rempah Dunia

  • Bagikan
Pj Wali Kota Lhokseumawe Harap PKA Jadi Ajang Eksplorasi Budaya Rempah Dunia

LHOKSEUMAWE (Waspada): Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran berharap kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di Kota Banda Aceh bisa menjadi ajang eksplorasi budaya rempah dunia khususnya dari Kota Lhokseumawe.

Hal itu diungkapkannya ketika melakukan peninjauan di anjungan Kota Lhokseumawe di event PKA yang diselenggarakan di sejumlah lokasi yaitu Taman Sulthanah Safiatuddin, Lapangan Blang Padang dan Taman Budaya Banda Aceh, Minggu (5/11) lalu.

Imran mengatakan sesuai dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”, di ajang PKA yang berlangsung dari 14 hingga 12 November 2023 mendatang. Maka kegiatan PKA haruslah menjadi ajang eksplorasi rempah dari Kota Lhokseumawe. Karena dulunya Kota Lhokseumawe merupakan salah satu lokasi yang menjadi jalur keluarnya rempah lokal untuk dijual ke wilayah Indonesia maupun luar negeri.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh ini memamerkan beragam jenis rempah basah dan kering. Sehingga Pemko Lhokseumawe antusias memamerkan setiap sudut anjungannya dengan memajang berbagai macam bahan tradisional, maupun macam-macam peralatan yang digunakan untuk membuat rempah serta barang peninggalan sejarah.

Pj Wali Kota Lhokseumawe Harap PKA Jadi Ajang Eksplorasi Budaya Rempah Dunia

“Saya ingin agar semua masyarakat tahu bahwa ada sejarah besar di wilayah kita melalui Kerajaan Samudera Pasai, dan mendorong saya untuk menggali sejarah dan kemahsyuran Lhokseumawe,“ ujarnya.

Imran juga menyebutkan, dari keterangan beberapa ahli sejarah mengungkapkan bahwaa Lhokseumawe juga dulunya dikenal sebagai Bandar Sumatera atau Bandar Samudera.

Berdasarkan catatan sejarah wilayah tersebut telah merintis jalur rempah, sejak dikenalnya rempah di Nusantara pada abad 7 melalui Pelabuhan Lhokseumawe. Sehingga setiap harinya pelabuhan Lhokseumawe ramai dengan kedatangan para pedagang berbagai penjuru dunia.

“Melalui kegiatan ini kita berikan informasi dan edukasi pada masyarakat untuk tetap menjaga warisan budaya rempah kita khususnya makanan, dimasa gempuran fast food yang mulai diminati oleh masyarakat Lhokseumawe,” tuturnya.

Imran menjelaskan, Pemko Lhokseumawe juga akan terus memberikan edukasi serta peningkatan kapasitas masyarakat, untuk terus melestarikan berbagai macam rempah lokal melalui penggunaan pada beragam makanan tradisional khas Aceh.

Pada momen ini pihak pemerintah juga turut mempromosikan sejumlah produk kuliner khas milik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemko Lhokseumawe, dengan menyediakan stand khusus kuliner di area anjungan. (b09)

  • Bagikan