Warga Sabang Tolak Pengungsi Rohingya

  • Bagikan
Warga Sabang Tolak Pengungsi Rohingya
Keadaan pengungsi Rohingya di atas kapal KMP. BRR dalam perjalanan dari Pelabuhan Balohan menuju pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh. (Waspada/Ist)

SABANG (Waspada): Masyarakat Sabang menolak kehadiran pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Pantai Desa Ujong Sabang.

Kapal yang berisi lebih dari dua ratus orang pengungsi Rohingya terdampar di tepi Pantai Ujong Kareung, Kota Sabang Provinsi Aceh, Selasa (21/11/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.

Kepala Dinas Sosial Kota Sabang, Naufal Rabu (22/12) membenarkan warga menolak pengungsi Rohingnya untuk menetap di Kota Sabang dan Rabu siang semua pengungsi dipindahkan ke daerah lain dan mereka diangkut dengan menggunakan kapal Ferry KMP. BRR dari Pelabuhan Balohan menuju Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh. Belum ada info kemana mereka ditempati.

Warga Sabang Tolak Pengungsi Rohingya

Ia menjelaskan, jumlah Imigran etnis Rohingya sebanyak 219 orang terdiri dari anak kecil, dewasa dan orang tua.

“Masyarakat Sabang menolak kedatangan pengungsi tersebut. Namun pada prinsipnya pemerintah tidak boleh menolak tetap harus menerima,” kata Naufal saat dihubungi, Rabu (22/11/2023).

Dikatakan, penolakan tersebut disebabkan sebelumnya ketika ditampung di Aceh, pengungsi Rohingya tidak menaati peraturan dan norma-norma di daerah setempat. Imigran itu juga sebelumnya saat berada di Aceh melarikan diri dari penampungan yang disediakan pemerintah, sehingga persoalan tersebut menjadi alasan bagi masyarakat di kota Sabang.

“Mereka menolak pengungsi itu karena kesan buruk dan sikap tidak baik Rohingya selama di Aceh,” ujarnya.

Namun pertolongan pertama telah diberikan seperti memberikan makanan dan logistik. “Untuk selanjutnya, ia belum dapat memastikan imigrasi Rohingnya bakal diungsikan kemana, karena hingga saat ini pemerintah masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait,” tutupnya. (b18)

  • Bagikan