10 Ton Lobak Asal Sumut Akan Diekspor Ke Jepang

  • Bagikan
Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan lakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Jepang.
Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan lakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Jepang.

BELAWAN (Waspada): Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan lakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumatera Utara (Sumut) yang akan diekspor ke Jepang.

“Tindakan karantina yang dilakukan terhadap lobak rebus yang bernilai ekonomis sebanyak Rp190 juta tersebut berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik sesuai persyaratan negara tujuan,” ungkap Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati melalui keterangan persnya, Senin (17/7).

“Lobak rebus yang akan diekspor harus bersih atau steril digudang ataupun saat diekspor dan dikemas dengan vakum, penyimpanan pada suhu -20 derajat celcius dan dibawa dengan container refer dengan suhu yang sama untuk menjaga keawetan lobak tersebut agar terhindar dari kontaminasi organisme penggangu tumbuhan khususnya bakteri,” tutur Lenny.

Menurut Lenny Lobak asal Sumut ini sangat digemari negara Jepang karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga rutin diekspor ke Jepang.

Berdasarkan data IQ-Fast Karantina Pertanian Belawan, ekspor Lobak dari Sumut ke Jepang tahun ini Januari hingga Juni sudah mencapai 91 ton dengan nilai Rp1,96 miliar.

Dikatakan Lenny, Lobak milik PT. WGM tersebut diperiksa di gudang PT WGM yang sudah ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT).

Lebih lanjut, Lenny menjelaskan bahwa IKT yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian memiliki fasilitas, prosedur kerja dan produk hilirisasi yang membantu memperkecil adanya resiko kontaminasi Organisme Pengganggu Tumbuhan.

“Dengan adanya fasilitas perusahaan yang lengkap dan memenuhi standar ekspor sangat membantu kelancaran pelaksanaan tindakan karantina yang berimbas pada percepatan ekspor,” pungkas Lenny. (m31)

  • Bagikan