Kinerja Pasar Modal Indonesia Tertinggal Di Asean Dan Regional

  • Bagikan
Kinerja Pasar Modal Indonesia Tertinggal Di Asean Dan Regional
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / ist

JAKARTA (Waspada): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kinerja pasar modal Indonesia tumbuh positif dan tertinggi jika dibandingkan dengan kinerja bursa Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan regional. 

Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 11 Oktober 2022 berada di posisi 6.939,15 poin atau meningkat 5,43 persen secara tahun berjalan atau year to date (ytd)

“Posisi pertumbuhan bursa kita positif dengan volatilitas relatif terjaga jika dibandingkan negara lain,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Jumat (14/10), di Jakarta.

Bahkan pada 13 September kemarin, sambungnya, pertumbuhan IHSG telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di level 7.318,01, meskipun saat ini kembali turun mengikuti pelemahan di bursa global. 

Inarno bersyukur, dengan kinerja gemilang Indeks IHSG yang tumbuh positif di tengah gejolak perekonomian global yang terus meningkat, dan tingginya volatilitas pasar keuangan global.

“Kinerja IHSG menjadi yang acuan dimana market cap saat ini tercatat mencapai Rp 9.142 triliun atau meningkat sebesar 10,75 persen ytd,” ujarnya. 

OJK, lanjutnya, akan terus memperkuat pengaturan dan pengawasan untuk mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan investor dan masyarakat. 

“Ke depan arah kebijakan pengaturan dan pengawasan pasar modal, OJK akan terus menerbitkan dan mengimplementasikan kebijakan yang bertujuan untuk melakukan pendalaman pasar, sekaligus berupaya untuk meningkatkan kepercayaan investor,” pungkasnya.(J03).

  • Bagikan