MEDAN (Waspada): ASN Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara, menggelar upacara Hari Guru Nasional, Sabtu (25/11).
Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Muhammad Yunus, MA menjadi Pembina Upacara para bertempat di halaman kantor tersebut. Seluruh peserta kompak menggunakan pakaian adat.
Kabag TU yang membacakan Amanat Menteri Agama menyampaikan bahwa guru adalah profesi yang agung dan bermartabat. Guru patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya karena terus menerus menjadi suluh bangsa dan pelita yang menerangi dan sosok mencerahkan di setiap generasi, mengantarkan kebangkitan dan kemajuan bangsa.
Ia juga mengatakan bahwa guru terus memberikan keteladanan di depan, menciptakan prakarsa dalam kebersamaan, dan memotivasi untuk terus berprestasi.
“Ki Hajar Dewantara berpresan ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Guru adalah mereka yang memberi keteladanan di depan, menciptakan Prakarsa dalam kebersamaan, dan memotivasi untuk terus berprestasi,” ucap Kabag.
Ia juga mengatakan tantangan saat ini makin kompleks. Guru ikut memikul tanggung jawab besar dalam membentuk generasi yang tangguh, sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama kehadiran kecerdasan buatan seperti AI, Chat GPT, menjadikan guru untuk terus menjadi pembelajar demi lahirnya anak bangsa yang mumpuni dalam merespons isu global masa kini,” tambahnya.
Ia mengatakan Tema Hari Guru 2023 adalah “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar”, mencerminkan potret guru yang transformatif. Kementerian Agama telah dan akan terus mengambil langkah signifikan demi memfasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui program digital literacy, digitalisasi madrasah, dan bantuan pembelajaran digital.
“Kementerian Agama juga berkomitmen untuk terus memberikan perhatian dan afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan guru,” ucapnya pula.
Kabag mengungkapkan bahwa guru memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, asesmen komprehensif, penjaminan mutu, dan tata kelola pendidikan. Sebab, pendidikan juga memiliki kapasitas untuk mentransformasi anak didik menjadi manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga kepribadian yang kuat, kreativitas yang berkembang, dan moralitas yang terpuji.
“Terima kasih kami haturkan atas jasa yang telah Bapak/lbu guru berikan. Apresiasi tinggi atas setiap inspirasi yang guru tularkan dalam semangat mengajar yang penuh welas asih dan kasih sayang. Pembelajaran yang bersumber dari hati, hingga mencipta ikatan relasi yang kuat guru-murid. Pendidikan sejati yang membebaskan dan membentuk manusia yang berpengetahuan, berkepribadian, kreatif, dan berakhlaqul karimah,” kata Kabag.
Semoga para guru terus berbahagia dalam menjalankan tugasnya sebagai suluh bangsa. Tugas kami untuk terus memperjuangkan kesejahteraan para guru lndonesia. (m22)