Jamaah Tunda Kloter 8 Ikut Serta Diberangkatkan Bersama Kloter 10

  • Bagikan
KEPALA Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara, H.Ahmad Qosbi didampingi Kepala UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto dan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Medan, Eri Nofa saat diwawancarai wartawan. Waspada/Anum Saskia
KEPALA Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara, H.Ahmad Qosbi didampingi Kepala UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto dan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Medan, Eri Nofa saat diwawancarai wartawan. Waspada/Anum Saskia

MEDAN (Waspada): Jamaah tunda kelompok terbang 8 atas nama Elfriany Muhammad Hanif manifest 160, diberangkatkan ke Tanah Suci bersama kloter 10, Jumat (2/6). Namun satu jamaah tunda berangkat atas nama Syarifah Hanum Arfandi manifest 204.

Bertolak dari Asrama Haji Embarkasi Medan, seluruh jamaah berjumlah 359 dilepas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Kota Medan, M Sofyan bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumut, Ahmad Qosbi, Jumat (2/6).

Jamaah ini berasal dari Kota Medan dan Humbang Hasundutan. Dengan keberangkatan kloter 10 ini, sudah 3.518 jamaah yang sudah bertolak dari Tanah Air menuju Arab Saudi. Sehingga total calhaj yang masih tersisa 4.810 orang lagi.

Wali kota Medan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan M Sofyan menyebutkan meminta agar para jamaah menjaga kekompakan dan menghilangkan sikap egois.

“Oleh sebab itu kita harus saling memberikan dukungan dan semangat kepada para calon jemaah haji yang akan berangkat hari ini kiranya mendapat giliran untuk menunaikan ibadah ke tanah suci pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Untuk bisa berhaji ke tanah suci, situasi yang nanti dihadapi akan berbeda jauh dengan di tanah air.

“Oleh sebab itu kami Ingatkan untuk saling bekerja sama dan menjaga kekompakan hilangkan sikap egois,” ujarnya seraya menekankan ibadah haji ibi bukan perjalanan wisata, sehingga sangat membutuhkan persiapan fisik dan spiritual untuk dapat melaksanakannya.

Ia juga mengingatkan untuk selalu berkoordinasi dengan sesama jemaah maupun dengan para petugas kloter yang mendampingi jamaah selama di tanah suci.

“Budayakan dan tingkatkan niat yang tulus dan ikhlas untuk tujuan beribadah semata demi ridho Allah subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya.

Pesan Kakanwil Kemenagsu

Sementara Kakanwil Sumut, dalam arahannya berpesan agar para jamaah meninggalkan hal yang tidak penting dan bermanfaat.

“Ada tiga hal yang prinsip yang perlu kita tinggalkan sebagaimana janji Allah Subhana Wataala. Jangan jontik, jangan genit walaupun suka jangan fasik. Hindarkan yang tiga ini insya Allah bisa mendapatkan haji yang baru mabrur,” pesannya.

Kemudian lanjutnya, jamaah yang tergabung dalam Kloter 10 ini juga diingatkan tidak hanya bergandeng tangan tapi bergandeng bahu.

“Kita satukan persepsi kita ber ukhuwah Islamiyah saling tolong menolong,” ujarnya seraya menekankan agar para jamaah untuk selalu meniatkan dalam hati sebisa mungkin tolong menolong.

“Selalu niatkan dalam hati tolong menolong. Pasti niat yang seperti ini akan diberikan Allah kekuatan kodrat iradatnya untuk kita baik dalam melaksanakan rangkaian Haji apalagi untuk menolong tamu-tamu Allah,” ujarnya.

Turut hadir dalam pelepasan kloter 10, Kepala UPT Ahmed, Ramlan Sudarto SH MSI, Kakan Kemenag Medan, Impun Siregar.

153 Calhaj KBIHU Al Adliyah

Sebanyak 153 Jamaah calon haji(Calhaj) dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al Adliyah, mantap bergabung dengan kelompok terbang 10 yang akan menuju Tanah Suci, Jumat (2/6) melalui Bandara KNIA.

Pimpinan KBIHU Al Adliyah, H.Ikwansyah Nasution, menyebutkan kemantapan atas keberangkatan jamaah ini diiringi dengan kegiatan pelatihan manasik berlangsung 29 kali yang digelar bertahap.

Ikhwansyah menyebutkan, kegiatan manasik bagi jamaah sudah dibekali dengan manasik haji sebanyak 29 kali pertemuan dibagi menjadi 3 fase fase pertama dalam fase dari 2 Oktober sampai menjelang keberangkatan.

Dalam pertemuan itu kerap kami sampaikan kepada jamaah penekanan-penekanan demi kebaikan dan kelancaran dalam beribadah. Manasik kami bagi 2 fase yaitu fase sebelum lunas dan setelah lunas. Dan tahun ini ada fase jamaah cadangan. Setiap fase kami beri pendidikian biasa normal, lalu teknis ibadah jadwal perjalanan dan teknis lainnya.

“Kami jabarkan kepada jamaah bahwa haji ini berat, karena cuaca dan jarak hotel jauh. Jadi kita harus siap. Apalagi pemerintah buka ruang untuk jamaah uzur maka jamaah kita ada juga yang uzur dan kita juga tekankan semua hal hal untuk kebaikan para jamaah dalam beribadah di Tanah Suci, agar kompak dan saling membantu,” ujarnya.

Lalu, sambung dia, setelah pelunasan pihaknya mengarah ke teknis pemberangkatan.

“Dan qadarullah tahun ini bertambah pekerjaan kita terkait banyaknya jamaah cadangan baru masuk di akhir-akhir sebelum keberangkatan. Kepada mereka saya sampaikan manasiknya sambil berjalan saja di Tanah Suci,” ungkapnya.

Ditambahkannya, terkait proses dokumen bagi jamaah cadangan, pihaknya sangat mengapresiasi semua pihak. Terutama Kantor Kementerian Agama Kota Medan, kerja keras Kasi Haji dan Umrah bapak Eri Nofa yang sampai tengah malam memberi informasi, terkait mengurus kelengkapan dokumentasi jamaah cadangan.

“Demikian pula Kakanwil Kemenagsu Bapak Ahmad Qosbi yang juga mensuport jamaah lansia, sehingga termotivasi dalam keberangkatan pada kloter 10 ini. Alhamdulillah semua proses lancar, harapan kami di Tanah Suci juga tidak ada kendala,”ujar Ikhwansyah.

Sedangkan mengantisipasi cuaca di Madinah dan Makkah yang sudah semakin panas, sambung Ikhwansyah pihaknya sudah mempersiapkan banyak hal kepada jamaah termasuk himbauan himbauan membawa payung kemudian melengkapi diri dengan peralatan dan termasuk untuk mengantisipasi cuaca panas.

“Insyaallah program-program baik dengan sebaik-baiknya dengan jumlah yang cukup banyak 153 jamaah.Insya Allah kami mohon doa seluruh rekan-rekan dan masyarakat kiranya kloter 10 jadi yang terbaik. Saya juga optimis kepada seluruh petugas yang bergabung di kloter 10 ini karena digabungkan antara petugas yang sudah senior dari tim PHD. mudah-mudahan dengan karomah yang mereka miliki akan membawa kebaikan dan kesuksesan di kloter 10,”pungkasnya.

Saat ditanya tanggapan terkait proses masuk asrama saat ini, Ikhwansyah mengaku sangat bagus.
Dia menyebutkan proses masuk Asrama Haji Embarkasi Medan, lebih baik dan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Selain itu perlengkapan untuk jamaah seperti koper juga lebih simpel dan modern.

“Ya, saya menilai proses masuk asrama lebih baik dan jamaah tidak perlu antrian lama. Meski masih perlu penataan lagi, namun layanan satu atap ini sudah memberi waktu jeda cukup lama bagi jamaah agar saat keberangkatan merasa sangat nyaman dan berharap kelak kloter 10 termasuk kloter terbaik,sebutnya.(m22)

  • Bagikan