Penularan Covid-19 di Sekolah, Dinkes Medan Sebut Banyak Faktor

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Penularan Covid-19 di lingkungan sekolah khususnya di Kota Medan mengalami peningkatan belakangan ini. Sebanyak enam sekolah terpaksa dihentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Mutia Nimpar mengatakan, banyak penularan virus corona yang terjadi di lingkungan sekolah banyak faktor. “Bisa saja terjadi (penularan) dari gurunya, dan bisa juga dari muridnya. Artinya, banyak faktor dan tergantung dari kasus penyebaran pertama kalinya di lingkungan sekolah,” kata Mutia saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (11/2).

Menurut Mutia, penularan Covid-19 sudah terjadi secara transmisi lokal, tidak hanya karena berpergian saja. “Begitu ada kasus baru terkonfirmasi positif (corona), maka langsung melakukan tracing (penelusuran) terhadap kontak erat,” ucapnya.

Disinggung penularan Covid-19 di lingkungan sekolah adakah yang tertular varian Omicron, Mutia mengaku belum bisa memastikan. Sebab, untuk menyatakan seseorang tertular Omicron harus melalui beberapa tahap pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. “Temuan kasus kita ini (di lingkungan sekolah) belum bisa dibilang Omicron, karena harus dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

Mutia menambahkan, diimbau kepada pihak sekolah untuk lebih memperketat disiplin protokol kesehatan (prokes). Selain itu, tim Satgas Covid-19 yang dibentuk di sekolah mesti proaktif. “Sudah ada tim Satgas Covid-19 dibentuk di sekolah masing-masing, jadi sekolah itu sendiri yang bertanggung jawab penuh. Tim Satgas Covid-19 tersebut yang mengawasi bagaimana pelaksanaan prokes di lingkungan sekolah, terutama anak-anak jangan lalai untuk terus menerapkannya. Mulai dari memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, cek suhu tubuh, dan sebagainya. Di sisi lain, bagi yang belum vaksinasi maka segera vaksin,” tandasnya (cbud)

  • Bagikan