Serapan Vaksin J&J Di Sumut Rendah

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Serapan vaksin sekali suntik Johnson & Jhonson (j&j) di Sumatera Utara (Sumut) terbilang rendah. Dari 2400 dosis yang masuk ke  Dinas Kesehatan Sumut (Dinkes Sumut),  hanya 400 dosis yang berhasil disuntikkan ke masyarakat sedangkan sisanya 2000 dosis lagi saat ini masih disimpan di gudang vaksin di Dinas tersebut. 

Hal itupun diakui oleh Kepala Dinkes Sumut, drg Ismail Lubis (foto) kepada Waspada saat dikonfirmasi pada Minggu (10/4). 

“Ya betul vaksin j&j ini memang ada di Sumut, saat ini kita masih ada stok 2000 dosis lagi di gudang. Rendahnya masyarakat kita mau menggunakan vaksin ini faktor kebiasaan saja. Masyarakat kita paling suka menggunakan vaksin sinovac,” jelasnya.

Ia juga menambahkan Kendati demikian, ia menegaskan pihaknya tetap menawarkan vaksin ini kesetiap Kabupaten/kota setiap hari agar mengambil vaksin ini ke Gudang Dinkes. Sebab menurutnya vaksin yang bisa disuntikkan untuk usia 18 tahun keatas ini cukup baik karena dengan sekali suntik sudah terpenuhi dosis 1 dan dosis 2. 

Terpisah Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provsu,  dr Hj Nora Violita Nasution mengatakan rendahnya serapan penggunaan vaksin j&j ini dikarenakan sudah tingginya angka vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 di Sumut. Khusus capaian vaksinasi dosis 1 ungkapnya disetiap Kabupaten/kota rata-rata sudah mencapai 97 persen keatas. Untuk itu Kabupaten/kota tidak ada yang mau mengambil vaksin  j&j ke gudang Dinkes Sumut.

“Gak ada yang mau ambil vaksin ini, karena capaian vaksinasi dosis 1 di seluruh Kabupaten/kota sudah tinggi,” tegasnya.

Masih banyaknya stok vaksin j&j ini sebutnya tidak membuat mereka khawatir karena kadaluwarsa vaksin ini masih panjang.  Namun jika sudah habis masanya pihaknya akan mengembalikannya ke Kementerian Kesehatan. 

Sementara itu, Capaian vaksin dosis satu berdasarkan data Dinkes Sumut pada Jumat (8/4) mencapai 94,37%, dosis dua mencapai 79.29% dan dosis tiga mencapai 13,71%.  Sedangkan Total tempat tidur Covid-19 terpakai sebanyak 118 dari 4.890 yang tersedia (BOR 2%) pertanggal 7 April 2022. (Cbud)

  • Bagikan