Suryani Paskah Naiborhu: Selamat Hari Pers Nasional!

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatra Utara (DPD KNPD Sumut), organisasi sayap Partai Demokrat, Suryani Paskah Naiborhu, mengucapkan selamat Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2022. Suryani Paskah Naiborhu berharap pers dapat semakin berperan dalam kehidupan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini.

Suryani Paskah Naiborhu juga mengingatkan bahwa pers merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia, khususnya di Sumatra Utara (Sumut). Bersama dengan pilar demokrasi lainnya yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif, institusi pers memiliki tugas dalam menjaga kualitas demokrasi, melalui fungsinya sebagai kontrol sosial. “Dimana pers bertugas menjalankan fungsi pengawasan, baik terhadap lembaga pemerintahan maupun di luarnya. Sehingga dengan demikian kehidupan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan tatanan yang berlaku dan juga iklim demokrasi,” jelas Suryani Paskah Naiborhu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2).

Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, kehadiran pers di masa pandemi Covid-19 ini terasa semakin dibutuhkan. Melalui saluran media massa, pers bertugas untuk menyampaikan berbagai hal yang terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 dan langkah atau kebijakan yang dilakukan pemerintah, terkait penanganan pandemi tersebut.

“Dari informasi yang disampaikan media massa tersebut kita mengetahui bahwa saat ini kita dihadapi oleh situasi lonjakan penyebaran Covid-19, khususnya tengah menghadapi varian baru Omicron. Seperti di Sumatra Utara yang dalam satu hari saja, yakni tanggal 8 Februari 2021, jumlah kasus baru positif Covid-19 mencapai 538 kasus atau melonjak dari satu hari sebelumnya yang masih 196 kasus baru. Hal yang harus kita perhatikan adalah bahwa kasus itu adalah yang terdeteksi. Artinya tidak tertutup kemungkinan jika jumlah kasus sebenarnya bisa jadi melebihi angka tersebut, mengingat ada kemungkinan ada warga enggan melaporkan kondisinya ke pemerintah jika dia terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah,” tuturnya.

Suryani Paskah Naiborhu menyoroti kebijakan pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Dirinya menilai jika saat ini pemda di Sumut tidak menjalankan 3T tersebut, khususnya testing dan tracing, secara massif. Padahal, pelaksanaan 3T secara massif ini sangat diperlukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19, khususnya varian Omicron.

Di samping itu, Suryani Paskah Naiborhu juga menyoroti mengendurnya kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Mengendurnya kepatuhan terhadap prokes ini juga tidak lepas dari kurangnya pengawasan dari pemda.

“Di tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, kantor pemerintahan dan swasta, bisa kita lihat bagaimana masyarakat sudah mengendur kepatuhannya terhadap prokes,” tuturnya.

Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, pers sendiri setiap saat mengungkapkan berbagai persoalan yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 tersebut. Bahkan pers secara berkala mengingatkan pemda mengenai dampak yang muncul jika prokes mengendur. Dalam berbagai pemberitaan, pers selalu mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan prokes meskipun sudah menerima vaksin Covid-19. Sebab kepatuhan terhadap prokes dan mengikuti vaksinasi Covid-19 diyakini sebagai senjata ampuh untuk menghindarkan diri tertular virus tersebut.

“Namun kuncinya kembali kepada pemerintah, dalam hal ini pemda. Ketika pengawasan yang dilakukan pemda mengendur, maka ketidakpatuhan akan meningkat. Akibatnya laju penyebaran virus Covid-19 juga kembali meningkat,” tuturnya.

Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, penurunan kasus positif Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu telah membuat kita semua terlena, termasuk juga pemda. Akibatnya, kini kita kembali menghadapi peningkatan kasus positif.

Suryani Paskah Naiborhu mengingatkan bahwa kondisi ini akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi di Sumut. “Hal ini yang kita khawatirkan karena selama 2 tahun terkena pandemi, kondisi ekonomi kita sangat terdampak. Banyak terjadi PHK akibat penutup tempat usaha. Sehingga angka pengangguran bertambah. Sedangkan bantuan yang diterima masyarakat sangat terbatas. Ketika pandemi mereda beberapa bulan lalu, perekonomian mulai bangkit kembali. Namun saat ini kita kembali dihadapkan dengan meningkatnya kasus positif Covid-19,” jelasnya.

Suryani Paskah Naiborhu meminta agar pemda kembali menjalankan 3T (testing, tracing dan treatment) secara massif sebagai upaya menekan penyebaran virus tersebut. Pemda juga diminta untuk meningkatkan pengawasan agar prokes benar-benar dijalankan, khususnya pada tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian. Pemda juga diminta untuk mengaktifkan kembali tempat-tempat pelaksanaan isolasi terpadu untuk merawat pasien Covid-19.

“Kepada insan pers, saya juga berharap agar selalu menjaga kesehatan agar tidak terinfeksi virus ini, agar rekan-rekan jurnalis dapat menjalankan tugasnya, termasuk mengawasi tugas pemda dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Pandemi ini sudah memengaruhi semua kehidupan, termasuk kehidupan dunia pers. Kita berharap, dengan kebijakan yang tepat, disertai dengan kepatuhan kepada prokes, maka pandemi ini dapat segera berlalu. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2022. Semoga pers selalu menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kebenaran,” tuturnya. (cdk)

  • Bagikan