Tenda Mina Over Kapasitas Tanggungjawab Masyariq Saudi

  • Bagikan
Tenda Mina Over Kapasitas Tanggungjawab Masyariq Saudi
OVER KAPASITAS: Jemaah haji Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) berpas-pasan dalam tenda yang disediakan pihak Masyariq di Mina, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/6). Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

MINA, MAKKAH (Waspada): Sebagian besar tenda yang dijadikan sebagai tempat penginapan jemaah haji Indonesia di Mina, Makkah, Arab Saudi, mengalami over (kelebihan-red) kapasitas, sehingga tidak sedikit dari jamaah memilih tidur di luar tenda, bahkan sebagian harus beristirahat di Pos Kesehatan.

Menindaklanjuti laporan jemaah yang sebagian harus bermalam di luar tenda, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI, melakukan evaluasi penggunaan kasur di tenda-tenda maktab yang menjadi tanggungjawab Masyariq Arab Saudi.

“Sebetulnya, kapasitas tenda sudah diukur para petugas kita, dimana dalam satu tenda akan diisi jamaah sesuai kapasitas. Tapi di lapangan kita mendapati berapa maktab dengan tenda yang over capacity , sehingga jemaah memindahkan kasur ke luar tenda,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Prof Dr. Hilman Latief, Jumat (30/6).

Dia menyadari, penggunaan kasur di tenda berdampak pada kapasitas jumlah jemaah yang mampu ditampung. “Dulu tanpa kasur orang bisa mepet. Tapi dengan kasur itu, akhirnya dihitungan kami pun berat. Kalau kasur dikeluarkan bisa nambah orang,” katanya.

Penggunaan kasur untuk jemaah haji di tenda penginapan, lanjut Hilman, sudah memasuki tahun kedua. Sebenarnya penggunaan kasur sudah dibahas di tahun sebelumnya, termasuk dampak yang akan didapatkan jemaah haji saat di tenda.

“Penggunaan kasur ini dimulai tahun lalu, tapi tahun lalu kuota jemaah hanya 50 persen dari jumlah jemaah tahun ini. Ternyata kalau semua orang masing-masing punya kasur, maka ada orang yang tergeser,” tambahnya.

Selain kasur, faktor lain jemaah haji banyak tidur di luar tenda akibat penggunaan ruangan di tenda. “Jadi tenda banyak digunakan macam-macam oleh jemaah dan petugas. Dijadikan kantor operasional, gudang obat dan lain sebagainya, termasuk beberapa dipakai sebagai gudang tempat menyimpan makanan space yang besar,” sebut Hilman.

Lebih-lebih Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan sebesar 8.000 orang, sementara kondisi Mina tidak dilakukan perubahan yang signifikan untuk ruang dintenda. “Besarnya tenda tidak bertambah dan ini akan menjadi bahan refleksi bagi kami ke depan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi agar ke depan bisa diperbaiki,” ujar Prof Hilman Latief.

Selain kasur, hal lainnya yang menjadi catatan adalah soal ketesediaan katering dan sebagainya. “Bapak Menteri Agama, sudah membuat catatan banyak. Ini akan dikomunikasikan dengan menteri haji. Kira kira desain tahun depan bagaimana, karena jika tenda seperti ini pasti tidak bisa diperluas lagi,” demikian Prof Hilman Latief. (b11).

  • Bagikan