Ustadz Zulkifli Rangkuti: Konsep Bernegara Di Indonesia Mengadopsi Nilai Islami

  • Bagikan
USTADZ Zulkifli Rangkuti, SPdi menyampaikan tausiyah kebangsaan dengan mengambil tema 'HTI Bukanlah Mewakili Khilafah Islam Yang Sesungguhnya' di Masjid Nurul Huda, Jalan Marelan, Medan, Kamis (25/4). Waspada/Ist
USTADZ Zulkifli Rangkuti, SPdi menyampaikan tausiyah kebangsaan dengan mengambil tema 'HTI Bukanlah Mewakili Khilafah Islam Yang Sesungguhnya' di Masjid Nurul Huda, Jalan Marelan, Medan, Kamis (25/4). Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Konsep bernegara yang berlaku di Indonesia, pada prinsipnya mengadopsi semangat dan nilai-nilai Islam, itu terlihat jelas dalam mukadimah Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara yang mengatur perikehidupan sosial, politik, ekonomi, demokrasi dan budaya yang tercermin dalam sila-sila Pancasila.

Hal ini disampaikan Ustadz Zulkifli Rangkuti, SPdi dalam tausiyah kebangsaan dengan mengambil tema ‘HTI Bukanlah Mewakili Khilafah Islam Yang Sesungguhnya’ di Masjid Nurul Huda, Jalan Marelan, Medan, Kamis (25/4).

Menurut UZR (sapaan akrabnya-red) bahwa pemahaman keagamaan yang disampaikan organsiasi Hizbut Tahir Indonesia (HTI) tentang konsep Khilafah yang selama ini disampaikan, ternyata tidak mewakili konsep Khilafah yang dipahami umat Islam secara utuh, sebab ada ketidak konsistenan HTI dalam kajian organsiasinya.

“Prinsip Khilafah yang disampaikan HTI selama ini justru sangat bertolak belakang dengan kondisi umat Islam saat ini. HTI justru dalam kajiannya menolak hal-hal yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, di mana kehidupan berbangsa dan bernegara sudah diatur oleh negara, bahkan jika di sampaikan secara objektif, kehidupan bernegara di Indonesia mengadopsi nilai-nilai Islam yang itu tergambar jelas dalam falsafah atau ideologi Pancasila,” tegas UZR.

Bahkan Ketua Umum Forum Islam Bersatu (FIB) Sumatera Utara ini berkeyakinan, prinsip bernegara yang berlaku di Indonesia, jauh sangat Islami bahkan berbeda dengan negara-negara Islam lainnya.

“Inilah unik Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia manapun, bagaimana negara hadir mengatur kehidupan keagamaan umat beragama, mulai haji, zakat, puasa, shalat dan kegiatan ibadah umat Islam lainnya, difasilitasi negara, bahkan hari besar umat Islam pun dirayakan secara nasional dan menjadi hari libur nasional, ini tidak terjadi di negara manapun, bahkan Arab Saudi sekalipun tidak pernah merayakan hari besar Islam, jadi sangat keliru jika HTI selalu menempatkan Pancasila tidak sesuai dengan prinsip Islam, itu sebuah kesalahan pemahaman dan sangat perlu diperdebatkan, agar tidak salah memberikan tafsir pada yang lain,” tegas aktifis Ormas Islam ini.

Menurut UZR, sikap HTI yang terkesan eksklusif tidak membaur dan selalu mengklaim kelompok merekalah yang benar dan lainnya salah jika tidak masuk kelompok mereka.

“Pandangan ini sangatlah keliru, maka ini perlu diluruskan dan diberi pemahaman yang objektif, bagaimana Islam mengatur hubungan sosial baik secara habblun minallah wa habblun minannas dan prinsip inilah diadopsi oleh bangsa Indonesia dalam falsafah Pancasila, jadi intinya persoalan ideologi tidak ada pertentangan antara Islam dan Pancasila,” ucap UZR mengakhiri tausyiahnya.(m29)

  • Bagikan