75.000 Paket Daging DAM Dikirim Ke RI

  • Bagikan

Laporan Haji: Muhammad Ishak

MAKKAH (Waspada): Sebanyak 75.000 paket (kantung) daging kambing hasil pemotongan DAM jemaah haji di Tamah Suci, siap dikirim ke Indonesia. Pengiriman daging DAM itu berkat kerjasama Kementerian Agama RI dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Al Okaishiah, Makkah, Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Prof Dr Hilman Latief, Minggu (2/7) menjelaskan, pengelolaan DAM terintegrasi ini perdana dilakukan tahun ini. “Untuk kesempatan pertama ini kita wajibkan bagi petugas haji. Sedangkan untuk jemaah belum diwajibkan,” katanya.

Menururnya, langkah dalam pengelolaan DAM berdampak besar, sehingga skema itu nantinya sekaligus dapat menata ulang pola pembayaran DAM. “Kita ingin ada perbaikan. Ini termasuk perlindungan kepada jemaah, karena jelas dipilihnya, dibelinya, dipotongnya hingga dibagikannya,” katanya.

Selain itu, lanjut Hilman, tata kelola DAM yang baru ini dapat memberikan dampak besar untuk masyarakat di Indonesia. “Tahun-tahun sebelumnya, daging hewan DAM jamaah ini hanya didistribusikan ke warga Makkah. Tapi mulai tahun ini sudah bisa dikirim ke Indonesia,” sebut Hilman.

“Fatwa ulama Indonesia mendorong pemanfaatan sebesar-besarnya hadyu.
Memulai langkah ini agar jadi model bisa dimanfaatkan tidak hanya di Saudi tapi sampai ke Indonesia,” katanya.

Hilman menambahkan, ekosistem sudah dipelajari, tata kelola sudah dipahami. Ke depannya bisa buat disarankan kepada jemaah. “Kemenag sudah menggandeng Baznas dalam pendistribusian daging hewan dam. Untuk tahun ini, ada 3. 117 ekor kambing yang disembelih. 2.674 dari petugas dan 443 dari jemaah,” sebutnya.

Ketua Baznas, Noor Achmad, menambahkan, sebanyak 3.117 kambing kurang lebih bisa jadi 75 ribu pouch (kantong). “Potensi daging hewan DAM sangat besar. Jika ada 220 ribu jemaah Indonesia menyembelih kambing untuk DAM, maka bisa menghasilkan 4,5 juta kantung daging yang siap dikirim ke Indonesia,” sebutnya.

Disinggung manfaat, Noor Achmad mengatakan, manfaatnya sangat besar untuk mengentaskan stunting dan kemiskinan di indonesia. “Saat ini kita punya 4,5 juta kemiskinan ekstrem dan 6 juta kasus stunting. Dengan persediaan daging yang besar meski baru uji coba kalau nanti hasilnya bagus akan diteruskan ke depannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag, Arsad Hidayat, mengatakan tata kelola dam ini tidak cuma soal akuntabilitas, tapi kesempurnaan syariat. Sebab, kambing untuk dam juga ada syarat yang harus dipenuhi.

“Dengan adanya kerja sama ini, kambing yang dipilih sudah sesuai dengan syariat, begitu juga dengan proses penyembelihan hingga daging didistribusikan,” kata Arsad.

Dalam pengiriman daging, lanjutnya, tentu perlu diproses terlebih dahulu, seperti dimasukkan ke dalam kantung dan divakum dimasak setengah matang yang akan dikirim ke masyarakat Indonesia. “Ini juga dalam rangka pengentasan kemiskinan, kita dari haji punya kontribusi dan peran,” katanya.

Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman, mengatakan, RPH Al-Okaishiah ini memiliki standar tata kelola yang baik. Seluruh fasilitas ditangani oleh pekerka profesional. “Jemaah yang menyembelih hewan di sini juga lebih tenang karena bisa memilih kambing sendiri, melihat penyembelihan hingga menjadi daging yang siap didistribusikan,” ujarnya.

Tak hanya itu, RPH ini memiliki cold storage yang menjamin daging tetap fresh sebelum dikirim ke Indonesia. Harga kambing juga masuk akal, yakni SR600. “Ini bertujuan dalam rangka perwujudan akuntabilitas pembayaran DAM, khususnya petugas,” pungkas Arsad Hidayat. (b11).

75.000 Paket Daging DAM Dikirim Ke RI

Teks Foto:

DAGING DAM: Petugas sedang memilah daging kambing berupa DAM PPIH Arab Saudi, di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Al Okaishiah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (29/6). Waspada/Ist

  • Bagikan