Indonesia Terima Hasil Investigasi Armina

  • Bagikan
Indonesia Terima Hasil Investigasi Armina

Laporan Haji: Muhammad Ishak

JAKARTA (Waspada): Pemerintah Indonesia sudah menerima hasil investigasi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi terkait masalah pelayanan buruk pihak Masyariq terhadap jamaah haji Indonesia ketika di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

Masyariq adalah pihak ketiga yang ditunjuk otoritas Arab Saudi, untuk mengelola dan melayani jemaah Indonesia dan beberapa negara lain ketika puncak haji, di Armina. Masalah yang paling dirasakan jemaah haji Indonesia terjadi di Muzdalifah, karena keterlambatan pengangkutan jemaah ketika hendak menuju Mina.

Sehingga membuat sebagian jemaah haji terlantar di bawah terik matahari tanpa makanan dan minuman. Tidak hanya Indonesia, masalah yang sama juga dikeluhkan jamaah haji dari beberapa negara lain, seperti Malaysia, Libya, Nigeria dan Singapura.

“Kami sudah menerima hasil investigasi dari Pemerintah Saudi, atas kejadian yang terjadi di Muzdalifah, Arafah, dan Mina,” kata Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, di sela-sela Penyambutan Kepulangan Petugas Haji di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Kamis (27/7).

Meskipun hasil investigasi yang dilakukan lembaga independen itu telah dikantonginya, namun pihaknya masih mempelajari secara detail satu persatu terhadap masalah. “Hasil investigasi Armina akan kita pelajari dulu secara rinci. Nanti pada waktunya akan kami sampaikan temuan-temuan itu ke publik,” urai Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas.

Sepintas, pihaknya menjelaskan bahwa investigasi yang dilakukan lembaga Nazaha Saudi atau lembaga pemberantasan korupsi ditemukan sejumlah kekurangan-kekurangan dalam pelayanan yang disediakan pihak ketiga itu di Arab Saudi. “Ada kekurangan dalam pelayanan jemaah haji saat Armina,” tegas Gus Yaqut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejak awal Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI menyoroti pihak Masyariq sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas sejumlah masalah yang mewarnai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa persoalan yang muncul antara lain tenda Arafah sempat masuk jamaah non-kuota. Kemudian keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina, sehingga jamaah kepanasan. Begitu juga dengan masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, sehingga berdampak terhadap keterlambatan katering untuk jamaah haji.

Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI dan Kementerian Haji Arab Saudi, sepakat membentuk Tim Investigasi untuk menangani masalah selama fase Masyair. Ikhtiar ini disepakati setelah Menag Yaqut dan Menteri Taufiq bertemu di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, 30 Juni 2023.

Sebagai pengetahuan, Masyariq merupakan perusahaan penyedia layanan untuk jemaah haji Indonesia di Masya’ir atau Armina. Masyariq juga merupakan pengembangan bentuk kelembagaan dari muassasah.

Sebelum Tahun 2022, penyedia layanan untuk jamaah haji Indonesia di Masyair bernama Muassasah Asia Tenggara (Muasasah Janub Syarq Asia), dimana ketika itu pelayanannya terbatas dan hanya untuk negara-negara Asia Tenggara.

Setelah menjadi perusahaan, namanya berubah menjadi Masyariq dan layanannya lebih luas. Tidak sebatas negara-negara di Asia Tenggara, tetapi juga bisa untuk jemaah haji dari negara lain. (b11).

Teks Foto:

SAMBUT PPIH: Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menyambut Petugas PPIH Arab Saudi, ketika tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Jakarta, Kamis (27/7). Waspada/Ist.

  • Bagikan