Jemaah Haji Diserang Demam Pasca Armina

  • Bagikan
Jemaah Haji Diserang Demam Pasca Armina
DIRAWAT: Petugas memeriksa kesehatan jemaah haji di KKHI Makkah, Arab Saudi, Selasa (4/7). Waspada/Ist

Laporan Haji: Muhammad Ishak

MAKKAH (Waspada): Memasuki hari ketiga setelah Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), sebagian jamaah haji mengalami demam, batuk, flu dan pilek. Bukan hanya jemaah haji, namun sebagian petugas haji juga mengalami hal serupa.

“Sebagian jemaah dan petugas mengalami demam, tetapi umumnya demam akan turun dengan sendirinya dalam beberapa hari ke depan,” Petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah Sektor Bir Ali, dr. H Tejo Katon, MBA, MM, di Makkah, Rabu (5/7).

Menurutnya, demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh lebih tinggi dari normal. Demam muncul sebagai respons alami tubuh terhadap infeksi. Munculnya demam ini dari potensi infeksi bakteri maupun virus, bahkan reaksi alergi.

“Ada beberapa cara menurunkan demam yang bisa dilakukan jamaah haji, antara lain minum air air hangat yang banyak dan konsumsi buah yang banyak cairan serta istirahat yang cukup,” kata Tejo.

Air sangat penting ketika seseorang diserang demam, karena air dapat membantu mengatur suhu tubuh, membuang bakteri dan virus serta membuat tubuh bekerja dengan lebih lancar. “Cairan juga dapat mencegah terjadinya dehidrasi saat demam,” sebutnya.

Tejo mengingatkan, semakin tinggi demam yang diderita, maka akan semakin tinggi resiko dehidrasi. Oleh karenanya, jemaah haji dan petugas haji untuk minum lebih banyak, apalagi cuaca cukup panas di tanah suci, baik di Makkah maupun di Madinah.

“Demam, flu, batuk dan pilek juga menandakan bahwa sistem imun di dalam tubuh sedang memerangi bakteri atau virus penyebab infeksi. Supaya sistem imun tubuh meningkat, diperlukan istirahat yang cukup,” ujar Ketua PW Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) Wilayah DIY itu.

Banyak jamaah haji, lanjutnya, beranggapan bahwa melapisi tubuh dengan selimut tebal saat demam dapat mengeluarkan keringat dan mempercepat penurunan suhu tubuh. Padahal faktanya tidak seperti itu. “Ketika demam, sayogianya jemaah harus memakai pakaian yang menyerap keringat, agar panas tubuh tidak terperangkap di dalam pakaian,” sambung Tejo.

Bila demam belum turun juga, dia meminta jemaah haji dan petugas haji untuk minum obat penurun panas. “Meskipun sudah minum obat, namun jangan lupa berdoa agar demam, flu, pilek dan batuk yang menyerang kita segera sembuh,” demikian H. Tejo Katon.

Jamaah Dirawat

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arab Saudi sebanyak 324 jemaah. Rinciannya, jemaah yang dirawat di Makkah sebanyak 314 jemaah haji, di rawat di Mina sebanyak 23 jemaah haji, dirawat di Madinah sebanyak empat jemaah dan di rawat di Jeddah sebanyak satu jemaah. (b11).

  • Bagikan