Masjidil Haram Padat

  • Bagikan
Masjidil Haram Padat
PELATARAN KA'BAH: Jutaan jemaah Nafar Tsani memadati pelataran ka'bah melaksanakan Thawaf Ifadhah sebagai Rukun Haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (2/7) pagi. Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

MAKKAH (Waspada): Setelah selesai Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), kini jutaan jemaah dari berbagai belahan dunia terkonsentrasi di Masjidil Haram, termasuk ratusan ribu jemaah Indonesia. Mereka melaksanakan Thawaf Ifadhah sebagai rukun haji, baik jemaah Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Kepadatan Masjidil Haram mulai terjadi sejak, Jumat (30/6) malam. Jemaah Nafar Awal lebih awal melakukan Thawaf Ifadhah, sehingga kepadatan terjadi hingga Sabtu (1/7) malam. Belum reda kepadatan jemaah Nafar Awal, lalu disusul jemaah Nafar Tsani yang mulai bertolak dari Mina, sehingga kepadatan jemaah Nafar Tsani akan terjadi selama 2-3 hari yang diperkirakan berakhir Senin (3/7) pagi.

Terpantau, para jemaah yang melaksanakan Tawaf Ifadhah berangkat bersama secara berkelompok dari hotel menuju Masjidil Haram. Kepadatan yang terjadi mulai dari terminal hingga ke dalam masjid. Bukan hanya di pelataran ka’bah dan lantai dasar, namun kepadatan jemaah yang melakukan tawaf juga terlihat di Lantai II dan III.

“Semua lantai Masjidil Haram terisi, sehingga jamaah kami tadi mendapatkan thawaf ifadhah di lantai tiga,” ujar Faisal Riza, jemaah asal Aceh Timur, Minggu (2/7).

Menurutnya, kepadatan Masjidil Haram dalam tiga hari terakhir pasca Armina, diluar dugaannya. Banyak jemaah lansia yang didorong melakukan tawaf dan sa’i dengan menggunakan kursi roda di lantai tiga.

“Tawaf di lantai tiga lebih lama dan jauh, bahkan hampir 1,5 jam. Untuk sa’i sama saja antara lantai dasar dengan lantai dua dan tiga. Alhamdulillah, tiga jam selesai semuanya tadi,” timpa Faisal Riza.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof Dr Hilman Latief, mengatakan, jemaah haji Indonesia seluruhnya telah berada di Makkah. Sesampai di Makkah, mereka sebagian beristirahat sehari. Kemudian menyempurnakan rukun haji dengan Tawaf Ifadhah.

“Sesuai himbauan kita dan pengaturan dari petugas kloter, jemaah yang tiba dari Armina, sebagian beristirahat di hotel sehari untuk mengumpulkan energi. Tapi sebagian langsung menyelesaikan rukun haji dengan Tawaf Ifadhah,” ujar Hilman Latief.

Dia mengatakan, fase jemaah mabit (menginap—red) di Mina telah berakhir, Sabtu (1/7), baik jemaah Nafar Awal dan Nafar Tsani. “Jemaah Nafar Awal mencapai 156.000 jemaah atau 74 persen) dan meninggalkan Mina, 12 Dzulhijjah. Sedangkan sisanya adalah adalah jemaah Nafar Awal sekitar 26 persen dan meninggalkan Mina, 13 Dzulhijjah,” urainya.

Hilman Latief mengatakan, dari 198.373 dari 209.782 jemaah haji reguler menjalani Haji Tamattu’. Sedangkan 3.233 jemaah menjalani Haji Ifrad. Sedangkan 31 jemaah lainnya menjalani Haji Qiran.

Sebelum puncak haji, tercatat ada 154 jemaah yang wafat. Rinciannya, 10 jemaah wafat di embarkasi dan 143 wafat di Arab Saudi. Sementara jemaah haji khusus yang wafat hanya satu orang dan wafat di Madina. “Seluruh jemaah haji yang wafat sudah dibadalkan hajinya, baik jemaah haji reguler maupun jemaah haji khusus,” sebut Hilman.

Berdasarkan data Siskohat Kemenag RI, selama fase puncak haji tercatat 112 jemaah wafat. Rinciannya, wafat di Arafah sebanyak 14 jemaah, wafat di Mina sebanyak 58 jemaah, wafat di Makkah sebanyak 39 jemaah, dan wafat di Madinah sebanyak satu jemaah.

“Seuruh jemaah yang wafat di Makkah maupun Madinah, sudah menjalani wukuf, baik dengan skema badal maupun safari wukuf,” timpa Hilman, seraya mengatakan, menunggu jadwalkan pemulangan dan tawaf wada’ diharapkan jemaah kembali beristirahat di hotel dan tetap menjaga kesehatan. (b11).

  • Bagikan