Alasan Egy Gabung Dewa United

  • Bagikan
Alasan Egy Gabung Dewa United
Twitter

JAKARTA (Waspada): Egy Maulana Vikri (foto) mengungkap alasannya memilih Dewa United ketimbang kembali bermain di Eropa. Menit bermain menjadi salah satu penyebab Egy berlabuh di Liga 1 2022/2023.

Pemain 22 tahun itu mengaku butuh jam terbang lebih banyak di level profesional. Ia menyebut tak mendapat menit bermain yang cukup selama merumput di Eropa sejak 2018.

“Yang pertama pasti menit bermain. Saya di Eropa sudah lima tahun dengan menit bermain yang sangat sedikit. Apalagi di SEA Games sempat cedera berbulan-bulan,” kata Egy di Youtube Dewa United, Senin (30/1).

“Saya merasa menurun. Karena membutuhkan menit bermain saya berbicara dengan manajemen Dewa United tentang rencana mereka ke depan,” ujarnya menambahkan.

Selain kepastian menit bermain, ia merasa sejalan dengan visi yang digaungkan klub berbasis di Tangerang Selatan itu. Kemudian Dewa United juga membuka kesempatan Egy untuk kembali merumput di luar negeri.

“Mereka punya visi yang jelas. Mereka juga memberi sinyal jika ada klub luar yang berminat mereka akan membantu saya. Jadi semua rencana sudah jelas, itu yang membuat saya yakin,” ucapnya.

Egy Maulana Vikri resmi gabung Dewa United di Liga 1 2022/2023. Kabar ini memancing reaksi netizen menanggapi keputusan Egy main di Indonesia.

“Dewa United FC dengan senang hati memperkenalkan Egy Maulana Vikri sebagai rekrutan anyar di bursa transfer paruh musim ini. Egy sebelumnya bermain untuk klub Slovakia, FC ViOn Zlate Moravce,” tulis Dewa United dalam keterangan resmi pada Senin (30/1).

CEO Dewa United Ardian Satya menyampaikan pihaknya mengikat Egy dengan kontrak cukup panjang. Bintang Timnas Indonesia itu menandatangani kontrak hingga 2027. “Dikontrak empat tahun, sampai Juli 2027,” kata Ardian.

Mantan Pelatih Egy di Timnas U-19, Indra Sjafri, menilai Egy sudah mengambil keputusan yang terbaik bagi karier sepakbolanya tanpa melihat lokasi bermain, Eropa atau Indonesia. Indra pun berharap agar pilihan eks anak asuhnya itu tak disudutkan.

“Saya tak bisa menilai seperti itu (main di dalam negeri dinilai menurun). Kan ada juga main di dalam negeri prestasinya bagus. Ada yang main di luar negeri… Tentu pertimbangan itu Egy paling tahu,” kata Indra.

“Kalau dia main di luar negeri tapi enggak dapat jam terbang kan sama gak baiknya lebih bagus main di dalam negeri tapi bermain rutin. Semua pemain punya keputusan sendiri terhadap karier mereka. Saya sebagai bekas pelatihnya tentu hanya bisa berikan nasihat-nasihat,” ujarnya.

Indra tetap yakin Egy adalah pemain yang bagus dan masih bisa berkembang, termasuk di dalam arahan pelatih Jan Olde Riekerink asal Belanda.

“Tentu sekarang tanggung jawab saya bagaimana semua pemain timnas dan lainnya berkembang dengan baik dan ujung-ujungnya bisa direkrut untuk Timnas,” pungkas Indra yang kini menjabat Direktur Teknik Timnas Indonesia. (m18/cnni)

  • Bagikan