Koran Rakyat Melegenda Di Hati Umat (Refleksi 77 Tahun Harian Waspada Medan)

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

  • Bagikan
Koran Rakyat Melegenda Di Hati Umat (Refleksi 77 Tahun Harian Waspada Medan)

Koran Waspada adalah koran harian tertua di Indonesia yang masih eksis tanpa henti dengan berbagai dinamika sampai saat sekarang ini. Koran Waspada Medan demikian biasa rakyat Indonesia menyebutnya. Koran ini diterbitkan untuk pertama kali pada hari Sabtu tanggal 11 Januari 1947 dengan motto Demi Kebenaran dan Keadilan oleh sepasang suami istri yaitu Haji Mohammad Said dan Hj. Ani Idrus dengan Pemimpin Redaksi saat ini Prabudi Said. Koran Waspada Medan tercatat sebagai koran tertua di Sumatera dan Indonesia.

Dalam catatan sejarahnya, penerbitan pertama Koran Harian Waspada Medan, hanya terbit berukuran setengah lembar atau 2 halaman. Oplah penerbitan kedua Harian Waspada Medan (hari Senin tanggal 13 Januari 1947) hanya 275-300 eksemplar dan dikerjakan seadanya, karena karyawan grafika Harian Waspada pada saat itu, mayoritas menempatkan diri menjadi pejuang kemerdekaan RI.

Akibat pecahnya Agresi Militer pertama Belanda pada tanggal 21-27 Juli 1947, maka Koran Harian Waspada Medan tidak dapat terbit. Dari sisi sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, Harian Waspada Medan memiliki peran yang nyata dan strategis. Adapun penamaan Waspada atas koran harian ini, disebabkan Haji Mohammad Said dan Hj. Ani Idrus sebagai pendirinya memiliki sikap yang selalu menganjurkan kepada kaum bapak dan semua orang agar senantiasa waspada dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam perjuangan menghadapi penjajah Belanda, sebab kekurangwaspadaan akan membuat bangsa kita mengalami kerugian yang lebih banyak lagi.

Dari realitas ini dapat disimpulkan bahwa koran Harian Waspada Medan adalah Koran Perjuangan untuk kemerdekaan negara tercinta yaitu Republik Indonesia. Pada saat Koran Harian Waspada terbit untuk pertama kalinya di hari Sabtu tanggal 11 Januari 1947, Kota Medan masih merupakan kota yang sepi. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, pertama karena jumlah penduduknya hanya baru 300 ribu jiwa dan kedua karena dipengaruhi oleh keadaan yang secara defakto Kota Medan pada saat itu baru lebih kurang sebulan diserahterimakan Inggris kepada pasukan Belanda.

Koran Harian Waspada Medan menjadi koran rakyat, karena selalu mengupas dan menarasikan berita beritanya secara lugas dan tuntas dengan berbagai rubrik yang dimiliki, termasuk Rubrik Budaya yang awalnya diasuh secara konsesten oleh As. Atmadi. Rubrik Budaya menjadi bahagian yang digemari karena banyak menampung berbagai ide, gagasan, dan pemikiran para sastrawan dan budayawan Indonesia, khususnya Sumatera Utara dan Aceh. Koran Harian Waspada Medan juga memiliki Rubrik Jumat yang membuat koran Harian Waspada lebih melegenda di hati umat, karena tulisan tulisan yang bernuansa agama dan religiousitas bagaikan kristal bening dan tetesan embun sejuk yang membasahi dahaga umat, dengan wawasan keagamaan yang moderat dan mencerdaskan.

Banyak rubrik-rubrik lain juga menghiasi bacaan di koran Harian Waspada Medan, seperti rubrik politik dan olahraga. Koran Harian Waspada Medan adalah koran yang telah teruji eksistensinya. Berbagai dinamika zaman telah dilampauinya dengan apik dan berkharisma, mulai era penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang, era Kemerdekaan, masa Orde Lama, Orde Baru, era reformasi sampai era sekarang.

Selain itu, koran Harian Waspada Medan juga telah berhasil melewati berbagai macam cobaan dan tantangan sulit yang membuat banyak koran lain kolaps dan akhirnya hanya tinggal nama dan kenangan. Koran Harian Waspada selalu piawai menghadapi perubahan zaman dan tantangan teknologi, sehingga gaungnya terus bergema dan produk cetaknya masih terus digemari dan dibaca oleh generasi Milenial dan Zelenial yang kehidupan mereka sebenarnya telah serba sibernetik.

Kini telah 77 tahun usia koran Harian Waspada Medan, koran kebanggaan rakyat Indonesia dan melegenda di hati umat. Semoga koran Harian Waspada Medan terus menjadi koran yang menyuarakan kebenaran dan keadilan sesuai motto dari eksistensinya, yaitu Demi Kebenaran dan Keadilan.

Dirgahayu ke-77 koran Harian Waspada Medan, semoga terus berkemajuan dan selalu terdepan dalam penyajian setiap berita. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan