JAKARTA (Waspada): Aplikasi media sosial tiktok dan instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berhasil meraih penghargaan prestisius pada ajang Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2024, Kamis (7/3). Pada ajang ini, Kategori Kanal Digital Subkategori Media Sosial TikTok Ditjen Diktiristek meraih Gold Winner dan Subkategori Media Sosial Instagram meraih Silver Winner.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kinerja humas Ditjen Diktiristek dalam memberikan pelayanan informasi dan kehumasan melalui konten-konten yang berkualitas di media sosial. Selain itu, penghargaan ini juga sebagai pendongkrak kualitas pelayanan informasi dan komunikasi di era digital.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam turut mengapresiasi penghargaan yang diraih. Ia berharap penghargaan ini dapat mendorong kinerja humas pemerintah sebagai ujung tombak penyampai informasi kepada masyarakat.
“Adanya ajang penghargaan ini tentu dapat menjadi tolak ukur bagi Ditjen Diktiristek untuk terus meningkatkan kinerja kehumasannya. Terlebih dalam dunia digital yang kini terus berkembang, media sosial menjadi hal esensial untuk memenuhi kebutuhan informasi insan pendidikan tinggi. Ditjen Diktiristek akan terus berupaya memberikan pelayanan informasi yang optimal,” ucap Nizam.
Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie turut mengapresiasi capaian ini dan mengungkapkan komitmen pimpinan dan tim humas Ditjen Diktiristek untuk meningkatkan mutu kehumasan dan pelayanan informasi kepada masyarakat.
“Aspek kehumasan memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi mengenai kebijakan, program dan kegiatan pemerintah di sektor pendidikan tinggi, riset dan teknologi. Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” imbuh Tjitjik.
PR Indonesia Awards 2024 memberikan penghargaan atas kinerja kehumasan/PR di berbagai lembaga, termasuk perusahaan swasta nasional dan multinasional, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, pemerintah daerah, lembaga, kementerian, dan perguruan tinggi. Dengan penilaian dari dewan juri yang terdiri dari pakar PR, akademisi komunikasi/PR, praktisi senior PR, dan tokoh-tokoh terkemuka di berbagai bidang terkait, kompetisi ini menyoroti karya kreatif, inovatif dan program PR yang memberikan dampak positif.
