Balita Stunting Di Pangkalansusu Perlu Mendapat Perhatian

  • Bagikan
CAMAT Pangkalansusu Agung Tritantyo, S.STP, M.AP samperi balita stunting yang tergeletak di atas meja dagangan ibunya. Waspada/Ist
CAMAT Pangkalansusu Agung Tritantyo, S.STP, M.AP samperi balita stunting yang tergeletak di atas meja dagangan ibunya. Waspada/Ist

PANGKALANSUSU (Waspada): Lurah Berasbasah, Kec. Pangkalansusu, Rabu (21/6) sekita pukul 07:00 WIB, secara tidak sengaja menemukan sesosok balita dengan kondisi fisik yang sungguh sangat memprihatinkan.

Balita berjenis kelamin laki-laki bertubuh kurus kering diduga menderita stunting ini menjadi perhatian sang lurah karena tergeletak di atas meja tempat dagangan ibunya di pinggiran Jalan Tambang Minyak, Kel. Bukitjengkol.

Lurah Berasbasah Zulkarnain saat ditemui Waspada.id mengatakan, pagi itu, ia menemani isterinya berbelanja ke pasar tradisional di “kota minyak” Pangkalansusu. Ia secara tak sengaja melihat sosok balita di atas meja.

Lurah pun datang menghampiri balita tersebut dan berbincang dengan ibu sang bocah yang saat itu tampak berjualan kue dan gorengan. Zulkarnain mengaku merasa sangat miris saat melihat kondisi anak yang tak berdosa itu.

Pada saat yang hampir bersamaan, Camat Pangkalansusu Agung Tritantyo, S.STP, M.AP yang sedang olah raga pagi melintas di Jalan Tambang Minyak dan melihat langsung sosok sang balita dengan kondisi kaki dan tangan kaku.

Camat respek dan segera meminta balita bernama M. Rasya Alfarizi, ini segera dibawa ke Puskesmas. Balita yang belum genap berumur dua tahun ini memiliki bobot hanya 6,1 Kg dengan tinggi badan sekitar 68 Cm.

Meskipun kondisi fisik sang balita malang itu lemah dan tak berdaya, tapi pihak Puskesmas tidak melakukan rawat inap. Setelah beberapa saat ditangani petugas medis, sang balita dibawa pulang oleh ibunya, Putri Mutia, 27.

Menurut Lurah Berasbasah, sesuai dengan pengakuan ibu sang bayi, anak keduanya ini sewaktu berumur 1 tahun terkena serangan deman panas tinggi sehingga membuat saraf terganggu. Kedua kaki dan tangan bocah itu kaku tak bisa digerakan.

Ia menceritakan, ibu dari sang balita ini baru setahun menetap di daerah Pangkalansusu. “Sebelumnya Bu Putri tinggal di Pekanbaru, Riau. Namun, setelah pisah dengan suami, ia pulang ke Pangkalansusu,” ujar Zukarnain.

Lurah menambahkan, melihat kondisi sang balita, KUPT Puskesmas Rizal, SKM telah menyarankan bocah ini dirujuk ke rumah sakit (RS) agar bisa ditangani oleh dokter spesialis saraf. Namun, sang ibu tidak memiliki BPJS Kesehatan.

Untuk solusinya, kata Zulkarnain, camat akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kab. Langkat. “Kami berupaya membantu. Mudah-mudahan ada jalan keluar untuk pengobatan penyakit balita ini,” imbuh Lurah Berasbasah. (a10)

  • Bagikan