Berhasil Pulihkan 524 Orang Penderita Katarak, Agincourt Resources Siap Gelar Operasi Katarak Gratis Di Medan

  • Bagikan
Berhasil Pulihkan 524 Orang Penderita Katarak, Agincourt Resources Siap Gelar Operasi Katarak Gratis Di Medan

P.SIDEMPUAN (Waspada) : Operasi katarak gratis yang digelar PT Agincourt Resources (AR) dari September sampai Oktober 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil memulihkan 524 orang penderita katarak.

Senior Manager Corporate Communications PT AR, Katarina Siburian Hardono, Minggu (16/10) mengatakan PT AR sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru, pada awalnya target operasi katarak tersebut hanya 300 orang.

Namun, antusiasme masyarakat begitu besar sehingga pelaksanaan operasi katarak gratis yang dijadwalkan hanya 3 kali yakni tanggal 14, September, 24 September dan 14 Oktober 2022, ditambah putaran keempat yakni tanggal 15 Oktober 2022.

Berhasil Pulihkan 524 Orang Penderita Katarak, Agincourt Resources Siap Gelar Operasi Katarak Gratis Di Medan
Manager Public Relations PT Agincourt Resources, Reni Radhan, tengah berbincang dengan penderita katarak. Lebih dari 100 pasien memadati RS Bhayangkara, Batangtoru, pada 15 Oktober 2022, hari terakhir operasi katarak gratis yang diadakan Tambang Emas Martabe.Waspada/ist

Tingginya animo masyarakat yang jadi peserta operasi katarak gratis, ucapnya sudah terlihat dari putaran perdana pada 14 September dan putaran kedua pada 24 September 2022. Dari dua putaran operasi itu saja, total mata yang dioperasi sudah mencapai 255 mata.

“Memasuki Oktober, jumlah pasien yang mendaftar nyaris sama banyaknya dengan dua putaran awal. Alhasil, jadwal operasi di Oktober yang seharusnya sekali saja dibuat menjadi dua kali, yakni 14 dan 15 Oktober 2022,” ujar Katarina

524 orang yang mendapatkan operasi katarak gratis dari PT AR tersebut, lanjut Katarina bukan hanya warga dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, tapi sebagian diantaranya merupakan warga Kota Padangsidempuan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padanglawas dan ada yang berasal dari Kepulauan Nias.

“Ternyata tidak hanya masyarakat sekitar wilayah operasional tambang yang merasakan manfaat dari operasi katarak ini, masyarakat dari kabupaten dan pulau lain juga memetik faedahnya.Tercatat pasien termuda berusia 28 tahun dan tertua berusia 92 tahun,” paparnya.

Katarina mengungkapkan bahwa pihaknya senang bisa membantu penderita katarak yang berasal dari keluarga pra-sejahtera dan kesulitan mengakses layanan kesehatan atau operasi, baik di sekitar wilayah tambang maupun kabupaten lain

“Walaupun jumlah pasien melampaui target awal, kami tetap terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dengan menerapkan prosedur yang tepat. Kami ucapkan selamat kepada seluruh pasien. Tetap ikuti anjuran dokter selama pemulihan pasca-operasi,” tuturnya

Gelar Operasi Katarak Gratis Di Medan

Setelah menyelesaikan operasi di Batangtoru, ungkap Katarina, PT AR siap melanjutkan bakti sosial operasi katarak gratis ‘Buka Mata Lihat Indahnya Dunia’ di Rumah Sakit (RS) Khusus Mata Mencirim 77, Medan, Sumatera Utara dan dijadwalkan digelar pada 22 Oktober, 12 November, dan 23 November 2022.

“PT AR tahun ini menggandeng RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan yang sudah melakukan operasi katarak selama 17 tahun dengan dokter-dokter spesialis mata yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya,” jelas Senior Manager Corporate Communications PT AR

Katarina menegaskan bahwa operasi katarak gratis di Medan juga dikhususkan bagi penderita katarak yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Sebelum menjalani operasi, penderita katarak diharuskan memeriksakan matanya lebih dulu untuk memastikan layak tidaknya dioperasi.

Pemeriksaan mata di RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan sudah dibuka dengan jadwal Senin hingga Jumat pukul 09.00-12.00 WIB

Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah, menambahkan operasi katarak yang diadakan PT AR merupakan salah satu kontribusi perusahaaan dalam menurunkan prevalensi buta katarak di SumatraUtara, juga Indonesia.

Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014–2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di 15 provinsi dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di lndonesia mencapai 3%, dan penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan adalah katarak yang tidak dioperasi.

Spesifik di Sumatera Utara, hampir 80% kebutaan disebabkan katarak yang tidak dioperasi dan dinilai begitu mendesak untuk dituntaskan.“Kami ingin berperan dalam menuntaskan masalah buta katarak ini, dengan cara mengadakan operasi katarak gratis, sebagai salah satu pilar program pengembangan masyarakat di bidang kesehatan,” katanya.

Christine Pepah juga menyampaikan terima kasih Manajemen PT AR atas dukungan pihak RS Bhayangkara sebagai tempat penyelenggaraan operasi katarak gratis di Batangtoru, demikian juga Forkompimda Tapanuli Selatan yang mendukung program tesebut.

Menurutnya, operasi katarak ini akan memberikan dampak positif berkelanjutan kepada para penerima manfaat dan keluarga serta lingkungan masyarakat di sekitarnya. Saat menderita katarak seseorang dapat kehilangan produktivitasnya dan menambah beban ekonomi keluarga.

Namun, setelah menjalani operasi dan penglihatannya kembali jelas, orang tersebut bisa produktif lagi, berkegiatan secara mandiri, mobilitas meningkat, berelasi sosial dan berkontribusi kepada komunitasnya, serta sejahtera dan sehat secara emosional.

Gahban Lubis, 55, guru di SD di Lubuk Kapundung, Kabupaten Mandailing Natal, mengaku lebih bersemangat mengajar setelah menjalani operasi katarak. Bila tadinya ia tidak leluasa mengajar di luar ruang karena pandangan pada mata kirinya kabur, pasca-operasi ia berniat mengajar di luar ruang.

“Sewaktu katarak selama 3 tahun ini saya biasa mengajar di dalam kelas, sedangkan di luar kelas ada teman yang membantu saya. Setelah penglihatan saya normal lagi, saya bisa lebih mengawasi murid-murid dan mengajar di luar kelas,” kata Gahban.

Pandangannya yang sebentar lagi normal setelah operasi pun akan memudahkannya menjalani masa pensiun beberapa tahun mendatang. “Alhamdulillah, saya bisa mengikuti operasi katarak gratis ini. Bisa mengajar murid-murid lebih baik lagi, dan nanti ketika pensiun saya bisa berkebun. Terima kasih Tambang Emas Martabe,” tutur Gahban.

Dokter spesialis mata, dr. Jusni Saragih, Sp.M, yang turut melaksanakan operasi di RS Bhayangkara, Batangtoru, juga mengapresiasi komitmen PT AR menggelar operasi katarak gratis dengan menjaring pasien dari daerah-daerah terpencil dan kantong-kantong masyarakat yang membutuhkan.

Menurutnya, operasi katarak itu menjawab kebutuhan warga. Sebab, sebagian warga penderita katarak membiarkan matanya tidak dioperasi karena berbagai faktor, seperti kesulitan biaya untuk menjalani operasi, jauh dari fasilitas kesehatan, dan minimnya kesadaran warga terhadap kesehatan mata.

“Katarak hanya bisa disembuhkan dengan operasi. Dan operasi katarak yang diadakan PT AR ini dapat menuntaskan berbagai kendala di masyarakat. Saya berharap ini bukan terakhir kalinya PT AR mengadakan operasi katarak gratis, tetapi terus-menerus, karena kegiatan ini benar-benar membantu masyarakat,” ujar Jusni.(a39).

Ket.Foto Utama : Dokter spesialis mata, dr. Jusni Saragih, Sp.M, sedang melakukan operasi mata katarak di RS Bhayangkara, Batangtoru, Tapanuli Selatan,pada 14 Oktober 2022. Manager Public Relations PT Agincourt Resources, Reni Radhan, turut mendampingi pasien yang tengah di operasi. Waspada/ist

  • Bagikan