Guru honor di Langkat melakukan aksi damai di depan Kantor Bupati Langkat, belum lama ini. Waspada/ist
SAAT aksi damai di Kantor Bupati Langkat kemarin beberapa guru honor mengeluarkan curahan hatinya saat dialog dengan Plt Bupati Langkat.
Seperti yang diungkapkan salah seorang guru honor asal Salapian Siti Faradilah terkait guru ‘siluman’.
Maksud guru ‘Siluman ‘ di sini adalah diduga ada nama peserta ujian PPPK yang lulus namun tidak pernah mengajar sama sekali di sekolah tersebut tapi terdata di Dapodik (data pokok pendidikan).
“Ada teman kami di Salapian. Dia awalnya guru di sekolah swasta dan pindah ke sekolah negeri dan baru dua bulan dapat surat penugasan dari Dinas. Kenapa dia yang baru dua bulan begitu mudahnya mendapatkan surat penugasan sementara kami yang sudah 16 tahun susah payah,dan lulus pada ujianPPPK” ungkapnya di hadapan Plt Bupati Langkat .
Sementara salah seorang guru lainnya juga mempertanyakan soal nilai CAT pada saat Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) yang dinilai tidak sesuai. “Kami sama sama sudah mengajar selama lima tahun. Kenapa nilai saya yang tinggi di sekolah tersebut malah tidak lulus. Kenapa nilai teman saya 374 yang di bawah saya lulus . Sementara nilai saya 470 tidak lulus,” ungkapnya sembari menangis terisak isak.
Sementara itu Plt Bupati Langkat H Syah Afandin berjanji akan mengevaluasi itu semua. Dia berjanji akan memanggil pihak pihak yang terkait dengan polemik tersebut.
“Saya akan berjuang semaksimal mungkin atas hasil maksimal yang kalian dapat agar menjadi hasil yang maksimal. Kita nanti akan ketemu kita sama berangkat ke Jakarta dan kita bawa persoalan itu,” sebutnya. WASPADA.id/cbap