Dosen UM-Tapsel Bersama PDA Edukasi Warga Purwodadi Ciptakan Pembersih Lantai Dari Limbah Salak

  • Bagikan

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) bersama Pimpinan Daerah ‘Aisyiah (PDA) Kota Padangsidimpuan mengedukasi warga Purwodadi, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan menciptakan pembersih lantai dari limbah salak.

Edukasi terhadap warga yang tergabung dalam Rumah Pintar Acibu dalam melahirkan produk home industry bernilai ekonomi dengan memanfaatkan limbah salak, diberikan Dosen Prodi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UM-Tapsel melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Dosen UM-Tapsel yang memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat Purwodadi tersebut yakni Rafiqah Amanda Lubis, MP, Yusnita Wahyuni Silitonga, M.Si dan Elda Sari Siregar MP serta dibantu dua orang mahasiswa yaitu Emdra Syaputra Hasibuan dan Inni Syariah Siregar

Ketua Tim PKM Prodi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UM-Tapsel, Rafiqah Amanda Lubis, MP, Senin (13/11) mengatakan, edukasi terhadap kaum ibu Desa Purwodadi dalam menciptakan cairan pembersih lantai dari limbah salak merupakan hasil kerjasama dengan PDA Padangsidimpuan melalui Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) sebagai mitra mereka dalam menjalankan PKM.

Dosen UM-Tapsel Bersama PDA Edukasi Warga Purwodadi Ciptakan Pembersih Lantai Dari Limbah Salak
Tim PKM Prodi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UM-Tapsel bersama PDA Padangsidimpuan dan warga Purwodadi, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua foto bersama.Waspada/ist

Edukasi untuk membuat cairan pembersih sebagai produk home industri yang digelar pada tanggal 8 November 2023, ucap Rafiqah Amanda Lubis, bertujuan bertujuan untuk mendorong masyarakat agar kreatif dalam melahirkan produk home industri dengan bahan yang murah dan mudah didapat.

Dalam penjelasannya kepada kaum ibu yang tergabung dalam Rumah Pintar Acibu bahwa pembuatan cairan pembersih lantai berbahan dasar limbah salak cukup sederhana.”Proses pengolahan limbah salak menjadi cairan pembersih lantai sangat sederhana dan cukup mudah,” tuturnya.

Cara pembuatan cairan pembersih lantai dari limbah salak tersebut yakni limbah salak dicampur dengan em 4, molase dan air. Kemudian diaduk hingga rata dan selanjutnya disimpan dalam wadah kedap udara selam kurang lebih sebulan.

“Namun dalam seminggu sekali, wadah dibuka untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dalam proses fermentasi tersebut dan apabila dalam sebulan dilihat perubahan warna sudah coklat keruh dan beraroma salak maka cairan pembersih lantai sudah bisa dipanen” jelas Rafiqah.

Pembuatan cairan pembersih lantai dari limbah salah tersebut, ungkapnya termotivasi dari limbah salak yang terbuang sia-sia di Kota Padangsidimpuan dan sekitarnya. Kemudian Dosen UMTS melakukan penelitian untuk melahirkan produk dari limbah salak sehingga terciptalah cairan pembersih lantai berbahan dasar limbah salak.

“Salak merupakan buah khas lokal Kota Padangsidimpuan.Buah ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi buah tangan kota ini.Jika dikelola dengan baik menjadi produk bernilai ekonomi tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Pengolahan limbah salak ini diikuti ibu-ibu pengajian Desa Purwodadi, ungkapnya, sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, juga sebagai upaya mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan

‘Limbah salak akan mengeluarkan gas metana pada saat pembusukan yang tentunya mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu tim PKM bekerjasama dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana sekaligus juga dapat dijadikan sebagai usaha sampingan bagi mitra,” ungkapnya.

Edukasi dan pendampingan terhadap warga dalam melahirkan produk home industri, lanjut Rafiqah, merupakan kontribusi Prodi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UM-Tapsel dalam mencerdaskan masyarakat karena perguruan tinggi bukan hanya mencerdaskan generasi muda, tapi termasuk mencerdaskan masyarakat.

Mengingat program PKM tersebut didanai oleh UM-Tapsel, tim PKM yang terdiri dari tiga dosen dibantu dua mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada UM-Tapsel yang telah memberikan ruang kepada dosen untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi.

Ketua Pimpinan Daerah’ Aisyiyah diwakili Adek Kholijah Siregar, M.Pd.I menegaskan bahwa sinergitas dengan dosen UM-Tapsel dalam menjalankan program edukasi dan pembinaan kepada masyarakat cukup baik sehingga perlu ditingkatkan. (a39).

  • Bagikan