Ismet SH,MSP: Kenaikan Harga Jadi Teror Bagi Masyarakat

  • Bagikan

SEIRAMPAH (Waspada): Kenaikan harga dewasa ini dari harga bahan pokok hingga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi momok dan teror bagi masyarakat pra sejahtera (kurang mampu) terlebih dalam suasana bulan suci Ramadhan.

Demikian disampaikan Pengamat Sosial Politik Kab.Serdang Bedagai (Sergai) Ismet SH,MSP, CPCLE (foto) kepada Waspada, Kamis (6/4) di Sei Rampah.

” Hari ini masyarakat benar-benar terteror dengan sinyal kenaikan harga harga bahan pokok sebelumnya dan rencana kenaikan LPG, tarif listrik hingga BBM jenis Pertalite dan lainnya”, terang Ismet.

Disampaikan Ismet, sebelum harga BBM jenis Pertamax naik menjadi Rp12.750 perliter, sudah diawali dengan kenaikan LPG 12 Kg.

” Saya khawatir gejolak sosial,munculnya kerawanan sosial masyarakat di Kab.Sergai setidaknya ada 10 persen masyarakat miskin, walau secara khusus di Serdang Bedagai memang kita melihat harga-harga produksi pertanian cendrung naik”, papar Ismet.

Seperti lanjut Ismed, harga TBS sawit, harga gabah padi, serta harga ubi kayu (Casava), bahkan TBS sawit dan ubi kayu kenaikan harga dengan angka yang fantastis.

” Potensi jadi kaum dhuafa (pra sejahtera) akibat kebijakan ekonomi yang kami nilai kurang berpihak kepada masyarakat diprediksi cenderung meningkat, anehnya Pemerintah terkesan tidak tidak mampu mengendalikan harga salah satunya minyak goreng (migor) yang mahal, padahal dibelakang rumah kita sangat luas perkebunan sawit”, cetus Ismet.

Sebagai langkah antisipasi sebut Ismed seyogyanya Pemerintah mampu melahirkan kebijakan dan terobosan yang lebih baik dan berpihak kepada masyarakat pra sejahtera dalam upaya membantu meringankan bebaan masyarakat umum.

” Intinya masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan-kenaikan bahan pokok ini, saya menyebutnya lebih hal ini adalah teror di bulan Ramadhan”, pungkas Ismet SH, MSP, CPCLE. (a15/C)

  • Bagikan