PERCUT SEITUAN (Waspada) : Mengapa kita perlu membaca Al Quran karena banyak ilmu pengetahuan yang belum tergali di dalamnya dan banyak yang harus kita cari jawabannya. Baca Al Quran itu jangan dibilang radikal, justru membaca Al Quran bisa menghilangkan radikalisme karena usai membaca Al Quran hati kita tenang dan dingin.
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Komjen Pol (Purn) Dr.Syafruddin, MSi, ketika membuka MTQ Antar Bangsa di pelataran Masjid Al Musannif Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan, Sabtu (1/4) malam.
Ia menjelaskan MTQ Antar Bangsa ini di delegasikan untuk meningkatkan kualitas kemampuan membaca Al Quran. Sejak 5 tahun lalu, lanjut mantan Wakapolri ini, dirinya membina 9 organisasi pemuda Islam yang kemudian ia kumpulkan dan ia perintahkan untuk membuat riset tentang kualitas keummatan dari aspek kemampuan membaca Al Quran.
Hasil risetnya, hanya 35 % umat islam Indonesia yang bisa membaca Al Quran, dan sisanya 65 % tidak bisa membaca Al Quran. “Ironinya, dari 65 % yang tidak bisa membaca Al Quran itu, 60 persen diantaranya kaum muda. Jadi yang bisa membaca Al Quran itu orang-orang yang sudah tua,” kata Syafruddin.
Ia memotivasi semua anak muda yang memimpin organisasi islam untuk tidak hanya sibuk berorganisasi yang ujung-ujungnya berpolitik, namun harus disiapkan pondasi yang kuat melalui membaca Al Quran. Hal ini karena Indonesia penduduknya nomor 4 di dunia, penduduk Islam terbesar di dunia.
Syafruddin yang mantan MenPAN-RB ini menambahkan, untuk memahami isi kandungan Al Quran gampang karena semua Al Quran yang dicetak ada tafsir (terjemahan) dan sebab turunnya Al Quran tersebut.
Wakil Gubernur Sumatera Utara H.Musa Rajekshah dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang telah menjadikan Masjid Al Musannif sebagai lokasi penyelenggaraan MTQ Antar Bangsa.
“Harapan kami dengan semakin banyaknya pelaksanaan MTQ maka akan semakin banyak generasi muda islam ke depan yang menjadi penghafal, cinta dengan Alqur’an dan pada akhirnya bisa menjadikan Alqur’an sebagai pedoman hidup,” harap Wagubsu.
Ia meminta generasi muda Islam ke depan tidak hanya mengejar atau memahami ilmu dunia, tetapi lebih penting dari itu mengejar akhirat dan dengan generasi islam ke depan yang cinta akan Al Quran sudah tentu tidak akan mau berbuat salah karena kehidupan dunia hanya bersifat sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah selamanya.
Pria yang akrab disapa Ijeck ini menambahkan kegiatan seperti ini juga dilaksanakan Yayasan H Anif Shah setiap tanggal 23 Maret yang merupakan sebuah amanah dari orangtuanya Almarhum H.Anif Shah.
Sementara itu, Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus dalam dalam sambutannya menjelaskan kegiatan MTQ ini dilaksanakan setiap tahun. Seyogianya kegiatan ini dilaksanakan di Kamboja, namun mengingat arahan dari Wakil Presiden DMDI dan Dewan Penasehat akhirnya kegiatan ini dilaksanakan di Sumatera Utara.
“Kegiatan ini harus menjadi kebanggaan kita semua karena selesai kegiatan di Sumatera Utara, kegiatan yang sama tahun depan akan dilaksanakan di Kanada. Kegiatan ini adalah partisipasi dari Wakil Presiden, Dewan Pembina, Dewan Penasehat DMDI. Dalam kegiatan ini juga akan diserahkan bantuan sembako dari Yayasan Assalam Fil Alamin kepada 25.000 kaum dhuafa dan yatim piatu dan khusus Sumatera Utara dibagikan kepada 1.000 orang,” jelas Said Aldi Al Idrus yang juga Sekjen DMDI.
Kegiatan yang akan berlangsung 1- 4 April 2023 dan diikuti 49 peserta dari 7 negara diakhiri dengan buka puasa bersama dan Salat Maghrib berjamaah diisi dengan tausyiah agama oleh Ketua Umum MUI Sumatera Utara Dr.H.Maratua Simanjuntak. Hadir dalam kegiatan, Pangdam 1/BB Mayjen TNI A.Daniel Chardin, Waka Poldasu Brigjen Pol Jawari, Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan diwakili Sekdakab H.Timur Tumanggor,S.Sos,MAP, dan undangan lainnya.- (a14/a01/B)