KPI Dorong Media Radio Dan Televisi Jadi Penyampai Informasi Yang Baik

  • Bagikan
Seminar 'Regulasi Pengawasan Penyiaran Pemilu 2024, menghadirkan 3 nara sumber antara lain, Mimah Susanti (KPI Pusat), Evri Rizqi Monarshi (KPI Pusat dan Praktisi Penyiaran), Agus Sudibyo (Pemerhati Media) serta moderator Muhanmad Syahrir (KPI Sumut), digelar di Hotel Niagara Parapat, Rabu (15/3) malam. (Waspada/Hasuna Damanik).
Seminar 'Regulasi Pengawasan Penyiaran Pemilu 2024, menghadirkan 3 nara sumber antara lain, Mimah Susanti (KPI Pusat), Evri Rizqi Monarshi (KPI Pusat dan Praktisi Penyiaran), Agus Sudibyo (Pemerhati Media) serta moderator Muhanmad Syahrir (KPI Sumut), digelar di Hotel Niagara Parapat, Rabu (15/3) malam. (Waspada/Hasuna Damanik).

PARAPAT (Waspada): Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mendorong media, khususnya radio dan televisi menjadi penyampai informasi yang baik dan jernih menyongsong tahapan Pemilu 2024.

Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, mengatakan itu dalam pembukaan kegiatan Press Camp di Hotel Niagara, Parapat, Rabu (15/3). Kegiatan Press Camp yang difasilitasi KPI Pusat tersebut berlangsung selama tiga hari, Rabu – Jumat (15 – 17/03/2023), bertajuk ‘Pers Bebas Bermartabat Wujudkan Demokratisasi Penyiaran Jelang Pemilu 2024’ diikuti peserta dari perwakilan dari media massa cetak, radio, televisi dan online.

Peran media sebagai lembaga penyiaran, khususnya radio dan televisi agar menjadi penyampai informasi yang baik. Media dituntut menjadi katalisator berita yang benar dan menyejukkan di masyarakat selama berlangsungnya tahapan Pemilu 2024.

“Jelang Pemilu 2024, harapan besar KPI kepada media, khususnya radio dan televisi yang memiliki muatan program dan iklan dapat menjadi katalisator pesan baik dan penjernih informasi,” kata Nuning.

Beranjak dari pengalaman pada Pemilu 2019, banyaknya informasi hoaks beredar di masyarakat jadi tantangan bagi media penyiaran dan konvensional pada Pemilu 2024 nanti. Saat pemilihan presiden dan legislatif pada April 2019 lalu, banyak ditemukan informasi atau konten siaran dan berita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, melalui saluran internet yang banyak digunakan masyarakat.

Nuning berharap, media penyiaran dan media konvensional harus menjadi rujukan utama bagi masyarakat untuk mengkonfirmasi informasi yang belum jelas. Dengan demikian tentunya media penyiaran dan konvensional harus menghadirkan informasi yang akurat, berimbang dan tingkat validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

Kata Nuning, informasi hoaks sering ditemukan di media sosial (medsos), dan ini mendominasi saat Pemilu 2019 silam. Tetapi media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk benteng informasi hoaks. Karenanya, lembaga penyiaran yang terveeifikasi dewan pers juga dapat menguatkan eksistensi dan konten siaran kepada masyarakat yangvaktif menggunakan medsos sebagai sumber informasi.

Selain sebagai media katalisator, secara khusus Nuning juga berharap kepada lembaga penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU serta Bawaslu menggandeng lembaga penyiaran dan media konvensional sebagai media sosialisasi dalam bentuk iklan kampanye, iklan layanan masyarakat, serta debat kandidat.

“Ketika penyelenggara Pemilu menyelenggarakan debat, para calon gubernur, bupati, wali kota, bisa menggandeng lembaga penyiaran lokal, agar informasi tepat sasaran. Tetapi bukan berarti menapikan televisi nasional,” sebut Nuning.

Acara Press Camp yang berlangsung selama 15 – 17 Maret dan mengambil tempat di tiga lokasi, yakni Parapat, Balige dan Samosir diisi dengan sejumlah kegiatan.

Kegiatan diawali dengan visitasi ke Radio lokal Kharisma Swara FM di Balige, Kab. Toba. Kemudian berbagai kegiatan seminar antara lain ‘Regulasi pengawasan penyiaran pemilu 2024: KPI Outlook 2019-2024 yang menghadirkan pembicara Mimah Susanti (Komisioner KPI Pusat bidang isi siaran), Menjaga keterimbangan konten siaran dalam penyiaran pemilu 2024 oleh Evri Rizqi Monarshi (praktisi penyiaran), Urgensi Digitali Security untuk ketahanan media massa menghadapi disrupsi digital oleh Agus Sudibyo (pemerhati media).

Kemudian pada hari kedua, Kamis (16/3), dilanjutkan kegiatan visitasi PIK GT di Samosir dan seminar tentang ‘Integritas Jurnalis Dalam Mengawal Masa Kampanye dan Pemilu 2024 oleh Ninik Rahayu (Ketua Dewan Pers).(a27).

  • Bagikan