Mobil Yang Ditumpangi Kasek SDN Aras Napal Dilompati Harimau

  • Bagikan
HARIMAU yang berhasil diamankan petugas BKSDA Kementerian LHK beberapa waktu. Waspada/Ist
HARIMAU yang berhasil diamankan petugas BKSDA Kementerian LHK beberapa waktu. Waspada/Ist

LANGKAT (Waspada): Teror harimau sumatera (HS) di seputaran Kec. Sei. Lepan dan di wilayah Kec. Besitang, seakan tidak pernah berhenti pasca seorang warga nyaris tewas diterkam harimau, Maret lalu di Barak Itir.

HS tampaknya terus saja bergerilya menebar ancaman. Kasek SDN 057769 Aras Napal Rosmita br Manjorang, S.Pd, sebagai saksi mata keganasan harimau. Sang Kasek, Kamis (24/4) pagi, shok saat melintas di Dusun Aras Napal.

Rosmita mengaku ia sangat terkejut di saat dalam perjalanan, tiba-tba seekor harimau bertubuh besar, namun badannya tampak kurus melompati mobil yang dia tumpangi.

‘Saya sangat shok mengalami kejadian ini,” ujarnya seraya berharap kepada petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) segera turun menangani konflik harimau dan manusia yang sudah berkepanjangan ini.

Rosmita lebih lanjut mengatakan, beberapa hari lalu, ada warga melihat tiga ekor harimau yang tampaknya masih remaja berkeliaran di seputaran Dusun Aras Napal. “Harimau ini tak hanya yang memakai gelang di leher, tapi ada beberapa ekor lainnya,” ungkapnya.

Sekdes Bukitmas, Musa Tarigan mengatakan, sehari sebelumnya, tepatnya, Rabu (23/4) petang, warga melihat harimau berkeliaran di Titi Jagos dan pada keesokan harinya, hewan buas ini muncul di seputaran Bukit Pinem. “Peristiwa ini sempat divideo warga,” ujarnya.

Secara terpisah, Camat Sei. Lepan M Iqbal Ramadhan kepada Waspada.id mengatakan seorang warganya atas nama Syahrudin, warga Dusun Damar Hitam, Desa Mekar Makmur, ketika sedang menyemprot gulma di ladangnya, Selasa (16/4), melihat seekor harimau memakai kalung di lehernya.

Kemudian, lanjut Iqbal, petugas jaga malam di PT Piss saat sedang berpatroli mengendarai sepeda motor, Kamis (18/4) malam, dikejar harimau, namun petugas pengamanan itu berhasil meloloskan diri dari burian hewan predator itu.

Selanjutnya, kata camat, pada Jumat pagi, masyarakat ada mendengar suara auman harimau dan pada keesokan harinya, warga dengan jarak sekitar 500 meter kembali melihat harimau menunjukan belangnya.

Camat mengatakan, petugas TNGL dan BKSDA sudah turun setelah dilaporkan. Untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan, ia menghimbau warga agar tetap waspada dan jangan pergi ke ladang sendiri-sendiri. Ia juga berharap agar warga tidak merambah hutan.

Seorang buruh kebun, Bahar, mengatakan ia sudah dua pekan lebih tidak bekerja, karena sosok harimau masih berkeliaran di seputar Barak Itir. “Baru-baru ini, seekor harimau berbobot sangat besar berada di bawah kolong gubuk yang mereka tempati,” ujarnya.

Kepala Bidang PTN Wilayah III Balai Besar TNGL, Palber Turnip, SP, MH, dikonfirmasi Waspada sebelumnya mengatakan, habitat harimau terganggu dengan maraknya aksi perambahan hutan.

Peristiwa tragis yang terjadi pada tahun 2020 lalu, seorang petani bernama, Ramelan, warga Sei. Lepan, tewas dengan bagian kepala putus dan beberapa bagian tubuhnya tercabik-cabik dimangsa oleh hewan predator ini di Resort Sekoci. (a10)

  • Bagikan