Pemko Pematangsiantar Lakukan Pengawasan Dan Pengendalian Harga

  • Bagikan

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Menjawab keluhan masyarakat tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan sebentar lagi jenis pertalite dan harga gas LPG 3 kg serta kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini, Pemko Pematangsiantar melakukan pengawasan dan pengendalian harga.

“Ini kan kebijaksanaan pemerintah pusat tentang kenaikan harga BBM dan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah. Pemko melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kebutuhan pokok,” jawab Plt Wali Kota Susanti Dewayani melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Zainal Siahaan di Balai Kota, Jl. Merdeka, Jumat (8/4).

Menurut Zainal, pengawasan dan pengendalian atas komoditi yang ada di Pematangsiantar dilakukan, kalau sampai ada distributor melakukan penimbunan dan juga berharap, para pedagang, jangan sampai melakukan spekulasi menaikkan harga, sebelum pemerintah memutuskan kenaikan harga itu.

“Inilah tugas kita dari Pemko dalam menstabilkan dan juga melakukan pengawasan terhadap komoditas yang ada di Pematangsiantar,” imbuh Zainal.

Terlebih-lebih memasuki hari-hari besar keagamaaan, lanjut Zainal, tentu banyak komoditi yang mungkin yang dikeluarkan saat ini, padahal sudah kadaluarsa dan lain sebagainya, hingga masyarakat tidak dirugikan.

Menjawab pertanyaan, Zainal menyebutkan, untuk mengendalikan kenaikan harga, dilakukan dengan pengendalian harga sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah pusat, seperti HET Minyak goreng curah.

Terhadap harga minyak goreng curah yang saat ini sudah di atas HET, menurut Zainal, Pemko melakukan pengawasan dan tindakan. “Tentunya, memberi peringatan kepada para pedagang yang menaikkan harga, yang melebihi dari yang ditetapkan pemerintah pusat.”

Menjawab pertanyaan tentang tindakan para pedagang menaikkan harga minyak goreng curah, karena harga dari distributor sudah naik, Zainal menyebutkan, itulah memang, memasuki Hari Raya Idul Fitri, karena harga BBM naik, tentu sangat berpengaruh terhadap kenaikan komoditas yang ada di pasar. “Tentunya, kita berharap, kenaikan itu masih dalam situasi terkendali.”

Selain peringatan terhadap pedagang yang menaikkan harga kebutuhan pokok, menurut Zainal, Satuan Tugas (Satgas) senantiasa melakukan pengawasan.

“Himbauan kami kepada masyarakat, kondisi Pematangsiantar, stok pangan terkendali dan cukup. Artinya, jangan panic buying dan jangan berusaha membeli di luar kebutuhannya, hingga nanti, bisa berpengaruh terhadap barang kebutuhan kita yang ada, diikuti lagi, bila semakin banyak masyarakat yang panik seperti itu, kumulatif akan berpengaruh terhadap harga-harga,” sebut Zainal.    

Mengenai kebijakan yang akan dilakukan terhadap warga kurang mampu akibat kenaikan harga itu seperti yang akan dilakukan Presiden RI dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT), Zainal menyebutkan Presiden telah menyampaikan itu dan pihaknya hanya menyampaikan data penerima di Pematangsiantar ke pemerintah pusat.

Namun, menurut Zainal, data itu belum disampaikan ke pemerintah pusat, karena pihaknya belum menerima petunjuk tentang BLT itu. “Tapi, akan sampai ke Pemko, namun belum dapat petunjuk teknisnya terhadap berapa jumlah penerima dan kapan itu, belum ada petunjuk teknis.”

Mengenai bantuan terhadap warga kurang mampu dari Pemko seperti sebelumnya, Zainal menyebutkan, karena sebelumnya dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kondisi ekonomi terganggu, ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan ada pedagang tidak bisa berdagang.

“Sekarang ini kan sudah ada relaksasi, kelonggaran, jadi, bantuan yang diberikan Pemko Pematangsiantar tidak ada untuk itu, tapi nanti dari pemerintah pusat,” sebut Zainal.(a28).

Keterangan foto: Jawab keluhan masyarakat terhadap kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri, Plt Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Zainal Siahaan menyebutkan, pihaknya melakukan pengawasan dan pengendalian harga.(Waspada-Edoard Sinaga).

  • Bagikan