Pengabdian Masyarakat, Dosen Fakultas Farmasi USU Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa di Desa Pematang

  • Bagikan
Pengabdian Masyarakat, Dosen Fakultas Farmasi USU Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa di Desa Pematang

TANJUNGBALAI (Waspada): Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Kabupaten Tanjung Balai pada 25 September 2023.

Pengabdian bertemakan Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa pada Pembuatan Asap Cair Yang Berguna Sebagai Pengawaet Alami Bagi Masyarakat di Desa Pematang Pasir Kota Tanjung Balai.

Kegiatan pengabdian dilakukan Tim Dosen Fakultas Farmasi yang diketuai oleh Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt. dengan anggota Prof. Dr. Muchlisyam, M. Si., Apt. , Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., dan Hafid Syahputra S.Farm., M.Si., Apt.

Kegiatan pengabdian ini juga turut mengikutsertakan mahasiswa sarjana Farmasi yang terdiri dari Irfan Syafti, Agnes Valencia, Clarissa Henry, Hanna Murti Sihombing, dan Hilmy Hidayat Gea, serta mahasiswa magister Farmasi yaitu apt. Hardiyanti Rukmana, S.Farm., dan Lusi Mardika Ariyanti, S.Farm sebagai salah satu penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dimanamahasiswa dapat langsung berinteraksi, sharing ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan serta mendapatkan informasi baru dari masyarakat.

Dijelaskan Prof Masfria, kegiatan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dasar masyarakat mengenai materi yang disampaikan dan juga evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan. Adapun materi yang disampaikan kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan formalin pada produk makanan dan cara mengolah limbah tempurung kelapa menjadi asap cair sebagai pengawet alami. Dilanjutkan praktek cara pembuatan dan pemurnian asap cair, serta pemanfaatannya sebagai pengawet alami untuk ikan.

“Program pengabdian masyarakat ini penting dilaksanakan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah pesisir desa pematang pasir tentang pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang banyak didaerah pesisir menjadi pengawet alami. Pemanfaatan ini juga dilakukankan karena menghindari banyaknya penggunaan formalin untuk pengawetan ikan. Formalin tidak dianjurkan untuk makanan, karena dapat merusak Kesehatan tubuh manusia,” jelasnya.

Selanjutnya, disajikan pemaparan materi dibawakan oleh Prof Julia Reveny yang menjelaskan tentang materi bahayanya pemakaian formalin pada makanan serta pengenalan tentang asap cair yang bisa digunakan sebagai pengawet alami yang aman digunakan pada makanan.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop tentang proses pirolisis pembuatan asap cair serta pemurniannya yang disampaikan oleh Prof Masfria. Masyarakat yang hadir pada kegiatan pengabdian masyarakat ini melakukan post test demi mengetahui cara pemanfaatan asap cair menjadi pengawet alami untuk ikan.

Prof. Masfria menyampaikan, dengan harapan setelah program Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bisa mengurangi penggunaan formalin pada ikan, serta dapat memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang ada di Desa Pematang pasir menjadi asap cair yang bisa digunakan sebagai pengawet dan juga memiliki daya jual yang tinggi.

Pada pengabdiaan itu tidak hanya memberikan materi saja akan tetapi juga pemberian seperangkat alat pirolisis untuk membuat asap cair serta melakukan praktik langsung pembuatannya kepada masyarakat sekitar yang dibimbing oleh tim dosen, mahasiswa pasca sarjana, mahasiswa apoteker serta mahasiswa program studi sarjana Fakultas Farmasi USU.

Ditambahkan Prof Muchlisyam, pengabdiaan ini dilakukan agar masyarakat khususnya para nelayan dan distributor ikan hidup tidak lagi menggunakan formalin sebagai pengawet untuk makanan, tetapi dapat menggunakan pengawet alami yaitu asap cair grade 1 dari hasil limbah tempurung kelapa.

“Banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu asap cair. Dari pretest yang dilakukan didapati bahwa Masyarakat desa pematang pasir masih belum kenal dengan asap cair serta pemanfaatannya,” ucapnya.

Dilanjutkan Hafid, masyarakat begitu antusias dan berperan aktif mengikuti kegiatan. Tidak hanya pemberian materi langsung dan workshop dari dosen dan mahasiswa. Pemeriksaan Kesehatan juga dilakukan oleh mahasiswa Magister Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Pemeriksaan Kesehatan meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kadar asam urat, dan uji kadar kolesterol.

“Dengan adanya kegiatan ini, Masyarakat Desa pematang pasir dapat menjadikan asap cair tempurung kelapa sebagai salah satu produksi yang khas dari desa pematang pasir yang memiliki daya beli dan bisa menjadi pengawet yang bagus untuk ikan,” harap Hafid.

Boy Mursilo selaku Lurah desa Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung, kab. Tanjung Balai menyampaikan rasa terima kasihnya, karena staf pengajar Fakultas Farmasi USU memilih Desa Pematang Pasir menjadi lokasi pengabdian kepada masyarakat.

“Semoga dimasa mendatang dapat menjalin kerjasama, karena baginya masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan melainkan juga kebermanfaatan dalam produksi ikan,” imbuhnya. (h01)

Teks
Dosen Fakultas Farmasi USU melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Kabupaten Tanjung Balai pada 25 September 2023. Waspada/ist

  • Bagikan