Prevalensi Angka Stunting Di Simalungun Turun 10,6 Persen

  • Bagikan
Prevalensi Angka Stunting Di Simalungun Turun 10,6 Persen
Bupati Simalungun, Radiapoh H Sinaga didampingi Kapolres AKBP Ronald FC Sipayung dan Dandim 0207/Sml Letkol Inf Hadrianus Yossy saat mengikuti rapat Koordinasi dalam rangka penanganan percepatan penurunan stunting di Kab. Simalungun, di Aula Andar Siahaan Polres Simalungun di Pamatang Raya, Jumat (31/03/2024).(Ist)

SIMALUNGUN (Waspada): Prevalensi percepatan penurunan angka stunting di Kab. Simalungun sudah berjalan dengan baik. Tahun 2022 Simalungun sukses penurunan angka stunting mencapai 10,6 persen dari 28 persen dan kini tinggal 17,4 persen.

Hal itu dikatakan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, saat membuka Rapat Koordinasi dalam rangka penanganan percepatan penurunan stunting di Kab. Simalungun, di Aula Andar Siahaan Polres Simalungun, di Pamatang Raya, Jumat (31/03/2024).

Dikatakan Radiapoh, bahwa pada tahun 2022 Pemkab Simalungun sudah melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menurunkan prevalensi angka stunting.

“Kita berhasil menurunkan prevalensi angka stunting, dari 28 persen menjadi 17,4 persen atau turun 10,6 persen dari tahun sebelumnya,” kata bupati.

Walaupun pencapaian penurunan stunting sudah berjalan dengan baik, orang nomor satu dijajaran Pemkab Simalungun itu tetap mengajak seluruh unsur untuk bersama-sama dan bergandengan tangan dalam penurunan stunting di Kabupaten Simalungun hingga 14 persen, sesuai dengan Perpres no 72 tahun 2021.

“Sesuai dengan Perpres No 72 tahun 2021 kita masih perlu menurunkan prevelensi stanting sebesar 2,6 % sehingga dapat mencapai 14 % di tahun 2024,” sebut Bupati didampingi Kapolres AKBP Ronald FC Sipayung dan Dandim 0207/Sml Letkol Inf Hadrianus Yossy.

Bupati mengatakan kondisi tersebut menunjukkan bahwa implementasi program-progam penurunan stunting berjalan efektif den relevan mendukung pencapaian Nasional.

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kab. Simalungun, bupati mengajak semua pihak agar bekerjasama dan bergandengan tangan untuk menurunkan angka stunting.

“Kita dari Pemkab Simalungun sudah gencar untuk penurunan stunting. Namun SDM menjadi salah satu ‘PR’ kita bersama, bagaiman SDM kedepannya lebih baik dan mampu bersaing di tahun-tahun berikutnya. Jadi dari sini mari kita berbenah,” tandas bupati.

Di samping itu, Bupati Simalungun juga berharap dan menghimbau masyarakat lebih memprioritaskan ASI eksklusif kepada bayi agar tercipta generasi emas di tanah ‘Habonaron Do Bona’ Simalungun.

“Kalau kita lihat anak – anak kita sekarang, sungguh sangat berbanding dengan di kota – kota yang sudah membaik stuntingnya. Jadi inilah yang perlu kita perbaiki agar anak-anak kita kedepannya menjadi generasi penerus yang mampu bersaing dan berkualitas,” sebut bupati.

Selanjutnya kepada Dinas Kesehatan, Forkopimda dan Forkopincam, bupati meminta agar berjalan bersama – sama untuk memberikan pemahaman dan himbauan kepada masyarakat dalam pentingnya pencegahan stunting.

“Upaya kita dari Pemerintah Kabupaten Simalungun telah membuat program dana desa 30 persennya yang akan kita gunakan untuk ketahanan pangan, sebagai upaya pemerintah untuk mencegah stunting dan ketahanan pangan kita bisa tetap terjaga,” tutup bupati.(a27)

  • Bagikan