Produksi Padi Di Padangsidimpuan Meningkat Dari 17,77 Ton Jadi 20,65 Ribu Ton

  • Bagikan
Produksi Padi Di Padangsidimpuan Meningkat Dari 17,77 Ton Jadi 20,65 Ribu Ton
Pj.Wali Kota Padangsidimpuan, Dr.Letnan Dalimunthe saat Panen Raya DEM Area Padi Sawah di Desa Huta Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Selasa (14/11). Waspada/Mohot Lubis

P.SIDIMPUAN (Waspada): Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Padangsidimpuan, Hafsyah Aprillia SSi, MSi mengatakan Kota Padangsidimpuan berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam produksi padi dari17,77 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) pada 2022 jadi 20,65 ribu ton GKG pada 2023.

“Data ini mencakup periode hingga Desember 2023 dan masih bersifat sementara,” kata Kepala BPS Padangsidimpuan Hafsyah Aprillia usai Panen Raya Demostrasi Area (DEM Area) Padi Sawah di Desa Huta Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Selasa (14/11).

Panen Raya DEM Area Padi Sawah di Desa Huta Padang tersebut dihadiri Pj.Walikota Padangsidimpuan Dr.Letnan Dalimunthe M.Kes, Ketua DPRD Padangsidimpuan Siwan Siswanto, Kadis Pertanian Edi Darwan, SP, Camat Padangsidimpuan Tenggara Eka Yanti Batu bara dan Kades Huta Padang Heri Gunawan.

Kepala BPS menjelaskan, peningkatan produksi padi di Kota Padangsidimpuan itu cukup membanggakan mengingat tren penurunan produksi padi yang dialami Sumatera Utara secara keseluruhan pada tahun ini.

“Total produksi padi di Sumatera Utara pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 2,08 juta ton, namun mengalami penurunan sebesar 7,92 ribu ton GKG (0,38%).Kabupaten Deli Serdang, Sergai, dan Simalungun menjadi tiga kabupaten/kota dengan total produksi GKG tertinggi, sementara kabupaten-kabupaten besar di wilayah tersebut mengalami penurunan produksi,” tuturnya.

Hafsyah Aprillia menegaskan bahwa pencapaian Padangsidimpuan ini merupakan hasil dari berbagai upaya dan strategi yang telah diimplementasikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.’Keberhasilan ini menjadi sorotan positif di tengah kondisi penurunan produksi padi secara regional,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Hafsyah Aprillia juga menegaskan pentingnya terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar pencapaian positif ini dapat berkelanjutan. Pihaknya berharap bahwa upaya untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian akan terus ditingkatkan demi kesejahteraan petani dan keberlanjutan ketahanan pangan di Kota Padangsidimpuan.

Pj. Wali Kota Padangsidimpuan, Dr.Letnan Dalimunthe mengatakan bahwa masalah ketahanan pangan tengah menjadi perhatian pemerintah seiring dampak global warming.

“Kami akan terus terjun kelapangan dan memastikan pertanian yang di era sekarang, bagaimana mempertahan untuk pertanian berkelanjutan di kota Padangsidimpuan,” kata Letnan. (a39)

  • Bagikan