Raja Siantar Sang Naualuh Damanik Miliki 8 Sifat Luhur

  • Bagikan
Raja Siantar Sang Naualuh Damanik Miliki 8 Sifat Luhur
Wali Kota Susanti Dewayani (enam kiri depan) pose bersama Pengurus Yayasan Raja Sang Naualuh Damanik dan lainnya saat zikir peringatan Haul ke-110 Raja Sang Naualuh Damanik dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-153 Pematangsiantar di Pesanggrahan Raja Sang Naualuh Damanik, Jl. Pamatang, Selasa (23/4) malam.(Waspada/Ist)

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Raja Siantar Sang Naualuh Damanik memiliki delapan podah (sifat luhur) yakni pengasih, pelayan, jujur, berani, bertanggungjawab, teguh pendirian, saling menghormati dan membangun.

Wali Kota Susanti Dewayani mengajak meneladani delapan podah itu saat zikir peringatan Haul ke-110 Raja Sang Naualuh Damanik dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-153 Pematangsiantar di Pesanggrahan Raja Sang Naualuh Damanik, Jl. Pamatang, Selasa (23/4) malam.

Di momentum Haul itu, Wali Kota juga mengajak mengenang Raja Sang Naualuh Damanik yang telah berjuang demi bangsa dan negara khususnya bagi Pematangsiantar. “Sekaligus ini menjadi pengingat bagi kita di dalam meneladani kesederhanaan, kesabaran, tulus ikhlas dan kerelaan Raja Sang Naualuh Damanik berkorban bagi bangsa dan negara.”

Pada kesempatan itu, Wali Kota berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan Haul Raja Sang Nauluh Damanik dan juga peringatan Hari Jadi. “Sebuah kolaborasi Pemko dengan ahli waris dan Yayasan Raja Sang Nauluh Damanik. Tadi sore juga telah terlaksana kegiatan penyantunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa serta berlanjut besok ada paripurna DPRD, kemudian ziarah ke makam Jerat Raja Sang Nauluh Damanik.”

Untuk memperingati Hari Jadi, lanjut Wali Kota, Pemko telah menyiapkan beberapa kegiatan bagi masyarakat berupa hiburan selama tiga hari berturut-turut.

Karena itu, Wali Kota mengajak seluruh yang hadir dalam kegiatan itu agar secara hikmat mengikuti rangkaian peringatan Hari Jadi serta bergandengan tangan dalam membangun kota yang sehat, sejahtera dan berkualitas serta Pematangsiantar bangkit dan maju.

Wali Kota juga mengajak seluruh masyarakat Pematangsiantar agar terus mengedepankan perdamaian, kerukunan dan toleransi, karena toleransi sejatinya Raja Sang Nauluh Damanik sudah mempelopori dan sudah memilikinya.

Pada saat itu, Wali Kota menginformasikan di 2015 Pematangsiantar pernah berada di peringkat tiga besar kota tertoleran seluruh Indonesia, namun di 2018 terlempar jauh di urutan ke-51, kemudian di 2022 di urutan ke-31 dan di 2023 sudah berada di posisi peringkat ke-11.

“Insya Allah di tahun mendatang kita berada pada urutan paling tidak 10 besar dan kalau bisa tiga besar. Tentunya hal ini pelaksananya harus kita semua dalam menjaga kerukunan, kedamaian dan kekondusifan di Pematangsiantar,” harap Wali Kota.

Sebelumnya, Ketua Panitia Haul Edy Juniharto yang juga Sekretaris Umum Yayasan Raja Sang Nauluh Damanik menyebutkan di dalam tiap peringatan Hari Jadi Pematangsiantar terdapat rangkaian peringatan Haul Raja Sang Nauluh Damanik.

“Untuk tahun ini Pematangsiantar memperingati hari kelahirannya yang ke-153, sementara Haul Raja Sang Naualuh Damanik merupakan peringatan yang ke-110 tahun yang bermakna sebagai peringatan wafatnya Raja Sang Naualuh Damanik yang telah wafat 110 tahun lalu dalam usia 43 tahun,” jelas Edy.

Untuk harapan dan pesan, Edy berharap kegiatan itu tidak sekedar seremoni, karena itu juga turut mengajak meneladani sifat Raja Sang Naualuh Damanik.

Tausiyah dari Al Ustadz Harmein Nasution mengisi kegiatan dan tampak hadir perwakilan unsur Forkopimda, Pj Sekda Junaedi Antonius Sitanggang, Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting, Ketua Yayasan Raja Sang Nauluh Damanik Evra Sasky Damanik, para asisten, staf ahli, pimpinan OPD, camat dan lurah.(a28)

  • Bagikan