Aceh Besar Gelar Orientasi Tuberkulosis Anak Bagi Tenaga Pendidik

  • Bagikan
Sekda Sulaimi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita membuka Orientasi Tuberkulosis Anak Bagi Tenaga Pendidik yang dilaksanakan di Aula Sanusi Wahab, Kota Jantho, Selasa (23/1). (Waspada/Ist)
Sekda Sulaimi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita membuka Orientasi Tuberkulosis Anak Bagi Tenaga Pendidik yang dilaksanakan di Aula Sanusi Wahab, Kota Jantho, Selasa (23/1). (Waspada/Ist)

KOTA JANTHO (Waspada): Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Sulaimi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita membuka Orientasi Tuberkulosis Anak Bagi Tenaga Pendidik yang dilaksanakan di Aula Sanusi Wahab, Kota Jantho, Selasa (23/1).

Pelaksanaan orientasi yang bekerjasama dengan UNICEF tersebut diikuti oleh perwakilan guru sekolah dasar, madrasah dan dayah dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, perwakilan dinas dan lembaga terkait, serta organisasi Persatuan Keluarga Berencana Indonesia Kabupaten Aceh Besar.

Sekda Sulaimi pada kesempatan itu menyampaikan harapannya kepada tenaga pendidik yang setiap saat berhadapan langsung dengan peserta didik dapat memantau kondisi kesehatan dilingkungan sekolah khususnya terkait tuberkulosis.

Aceh Besar Gelar Orientasi Tuberkulosis Anak Bagi Tenaga Pendidik

“Banyak waktu dihabiskan anak-anak di sekolah hingga boarding school seperti pesantren, sehingga dewan guru diharapkan dapat juga memantau kondisi kesehatan peserta didik, terutama terkait tibi ini,” harapnya.

Persoalan kesehatan harus menjadi perhatian semua pihak agar proses tindakan penanganan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat. “Anak yang sehat merupakan harapan kita semua sebagai generasi penerus dimasa mendatang, maka mari kita jaga kesehatan anak kita dan lingkungan sekitar,” pinta Sulaimi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita mengatakan masih rendahnya temuan kasus TB pada anak dan remaja di Aceh Besar, angkanya masing 27 persen pada tahun lalu. “Temuan kasus TB masih belum signifikan, tahun lalu (2023) temuan baru berkisar 27 persen, ada kenaikan temuan dari tahun lalu yang cuma 23 persen hingga 24 persen,” ungkap Anita.

Ia berharap dukungan semua pihak untuk menurunkan kasus TB di Aceh Besar yang berorientasi pada penemuan kasus, untuk itu dengan kerjasama antara Dinkes dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama dapat memaksimalkan pemantauan kasus di lapangan misalnya melalui screaning nantinya,” ujarnya dengan harapan orientasi ini dapat diteruskan sosialisasinya bagi siswa di sekolah.

Distrik Head Officer Program untuk Aceh Besar Zakiyah Drajat mengatakan kegiatan yang dilaksanakan satu hari itu bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama bagi tenaga pendidik serta komite dalam mendeteksi tuberkolosis pada anak.

“Orientasi bagi tenaga pendidik yang disampaikan terkait petunjuk teknis pencegahan dan pengendalian tuberkulosis di pesantren hingga deteksi dini tuberkulosis pada balita, oleh pemateri berkompeten di bidangnya ini, untuk memberikan pemahaman yang utuh terkait tuberkulosis pada anak,” tutupnya. (b05)

  • Bagikan