Bangunan Perpustakaan SDN Blang Makmur Abdya Memprihatinkan

  • Bagikan
Kondisi bangunan pustaka SDN Blang Makmur, Kecamatan Kuala Batee, Abdya sangat memprihatinkan. Kamis (10/8).Waspada/Syafrizal
Kondisi bangunan pustaka SDN Blang Makmur, Kecamatan Kuala Batee, Abdya sangat memprihatinkan. Kamis (10/8).Waspada/Syafrizal

BLANGPIDIE (Waspada): Kondisi bangunan perpustakaan SDN Blang Makmur, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya), sangat memprihatinkan.

Amatan Waspada.id Kamis (10/8) di lokasi, bangunan penunjang proses belajar mengajar bagi murid-murid, dalam menimba ilmu di sekolah tersebut, sangat ini sangat miris. Dimana, sebagian besar plafon bangunan pustaka, yang terbuat dari papan triplek tersebut, sudah ambrol. Hal itu dikarenakan, rembesan air yang mengalir dari atap bocor di sejumlah titik.

Selain merusak plafon bangunan pustaka, rembesan air dari atap yang bocor, juga mengakibatkan air masuk ke dalam ruangan bacaan. Rembesan air juga menambah ‘lukisan lumut’ pada didnding bangunan pustaka. Baik bagian dinding dalam, maupun bagian dinding luar bangunan. “Kondisi bangunan pustaka kami sudah lama rusak begini pak. Kami juga sudah melaporkan ke dinas, untuk perbaikan. Hanya saja, belum ada realisasi,” ungkap salah seorang dewan guru, yang menolak namanya ditulis.

Bangunan Perpustakaan SDN Blang Makmur Abdya Memprihatinkan

Pihaknya berharap, Pemkab Abdya segera memperbaiki bangunan pustaka tersebut. Karena, dengan kondisi bangunan yang demikian rusak, sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah itu. “Apalagi, letak sekolah kami ini jauh di pedalaman. Sehingga, akses untuk mencapai pustaka lainnya, sangat mustahil,” katanya.

Ketua Koalisi Barisan-Guru Bersatu (KoBaR-GB) Abdya, Rusli SPd, atau biasa disapa Iliek Mungil, yang kebetulan melintasi kawasan itu, dicegat Waspada meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, untuk lebih aktif memperhatikan kondisi sekolah pedalaman. “Kondisi ini terjadi, dikarenakan rekan-rekan yang duduk di Disdikbud tidak peka. Mereka hanya menerima laporan di dinas saja. Tidak ada aksi turun ke lapangan. Apalagi hingga ke pedalaman seperti disini,” sesalnya.

Iliek Mungil sangat menyesali kondisi mirisnya bangunan pustaka SDN Blang Makmur tersebut. Menurutnya, ditengah anggaran pendidikan Aceh yang sangat melimpah, harusnya pihak Disdik lebih proaktif untuk mengetahui kondisi pebangunan sekolah perdalaman. Bukan hanya sekedar sekolah-sekolah yang ada di lintasan jalan nasional semata yang diperhatikan. “Bapak-bapak yang duduk di DPRK juga demikian. Mengapa harus menutup mata dengan kondisi ini. Sekali-kali turun ke pedalaman. Jangan hanya waktu kampanye saja turun, untuk meraup dukungan suara. Nasib dunia pendidikan juga tanggung jawab bersama,” demikian Iliek Mungil.(b21)

  • Bagikan