Danil Akbar Taqwadin Raih Gelar Doktor Di University Kebangsaan Malaysia

  • Bagikan
Danil Akbar Taqwadin Raih Gelar Doktor Di University Kebangsaan Malaysia
Danil Akbar Taqwadin Raih Gelar Doktor Di University Kebangsaan Malaysia

BANDA ACEH (Waspada): Danil Akbar Taqwadin (foto) meraih gelar Doktor di Institute Of Ethnic Studies University Kebangsaan Malaysia (UKM).

Anak dari Dr.Taqwadin, Hakim Humas Pengadilan Tinggi Banda Aceh, itu menulis disertasi dalam bahasa melayu dengan topik “Gerakan Advokasi Sosial Pascakonflik di Aceh-Indonesia; Kajian Kes Gabungan Pertumbuhan Masyarakat Sipil.”

Disertasi tersebut dibimbing langsung oleh Prof Dr Kartini Aboo Thalib dan Prof. Madya Dr. Ahmad Nidzamuddin Sulaiman.

“Benar. Saya baru dapat info dari Danil bahwa dia telah lulus ujian Doktor di Institute of Ethnic Studies Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Dia menulis disertasi dalam Bahasa Malayu dengan topik Gerakan Advokasi Sosial Pascakonflik di Aceh Indonesia; Kajian Kes Gabungan Pertumbuhan Masyarakat Sipil”, demikian ungkap Pak TW, panggilan akrab untuk Dr Taqwaddin, ayahanda Dr Danil Akbar Taqwadin kepada Waspada, Kamis (23/11/23), yang menerima info dari anaknya tersebut.

“Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada penyelia pertama dan penyelia kedua, yang telah banyak sekali membantu di dalam perbincangan mengenai tesis ini. Mereka dengan senang hati memberi pelbagai nasihat, dorongan serta sokongan untuk saya dalam menyelesaikan tesis (disertasi) ini”, ungkap Dr Danil Akbar Taqwaddin melalui WA dari Malaysia.

Kata Danil, landasan berpikir saya menulis disertasi ini berangkat dari MoU Helsinki yang mengamanatkan perlunya upaya pengungkapan kebenaran atas keganasan yang dialami oleh warga korban konflik sebagai salah satu mekanisme keadilan transisi dalam pembangunan perdamaian pascakonflik di Aceh. Namun, menyadari besarnya hambatan dan hambatan untuk melaksanakan hal tersebut maka perlbagai elemen sipil menebuhkan suatu pakatan gerakan sosial yang dikenal dengan Koalisi Pengungkapan Kebenaran (KPK Aceh) untuk melakukan advokasi proses pengungkapan kebenaran tersebut. Karena itu, kajian saya menguraikan bagaimana dan menganalisis sejauhmana peranan Gerakan sosial KPK Aceh mengungkapkan kebenaran mangsa konflik Aceh berkesan”, tulis Dr Danil Akbar TW.

“Menulis dengan Bahasa Melayu sebagaimana diwajibkan di UKM merupakan kesulitan tersendiri bagi saya. Karena saat studi S1 dan S2 kami diwajibkan menulis skripsi dan tesis menggunakan Bahasa Inggris. Jadi, saya harus belajar khusus Bahasa Malayu untuk menyelesaikan disertasi ini. Makanya, saya menyelesaikan Program Doktor sampai tujuh tahun, disamping kesulitan bahasa juga karena kesibukan yang semakin meningkat”, ungkap Dr Danil Akbar TW, yang menyesaikan S1 dan S2 di Universiti Utara Malaysia (UUM).

Sehari-hari Dr Danil Akbar TW dikenal sebagai Dosen FISIP UIN Ar-Raniry, penulis yang aktif, dan juga sebagai aktivis pemuda, yang saat ini mengemban posisi sebagai Sekretaris KNPI Aceh. Dari perkawinannya dengan Dokter Dessy Maulizar, Danil telah memiliki empat orang anak; tiga lelaki dan seorang perempuan.(b02)

  • Bagikan