Dirjen GTK Kemendikbudristek: “Saya Kagum Dengan Aceh”

Laporan: Maimun Asnawi, SH.I., M.Kom.I

  • Bagikan
Dirjen GTK Kemendikbudristek RI, Prof Dr. Nunuk Suryani, M.Pd foto bersama dengan guru penggerak di SMA Negeri 1 Muara Batu, Aceh Utara, Aceh. Waspada/Maimun Asnawi
Dirjen GTK Kemendikbudristek RI, Prof Dr. Nunuk Suryani, M.Pd foto bersama dengan guru penggerak di SMA Negeri 1 Muara Batu, Aceh Utara, Aceh. Waspada/Maimun Asnawi

“Ini perjalanan kunjungan kerja (Kunker) terpanjang selama saya menjadi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek RI. Biasanya, datang pagi pulang siang. Ini di Aceh Utara saya sampai tiga hari penuh. Suasana damai, aman dan nyaman. Tidak nampak bekas-bekas konflik. Pendidikan berjalan dengan baik. Begitu juga dengan kerukunan umat sangat terjagan. Saya kagum dengan keadaan di sini.”

NUNUK SURYANI mengungkap perasaannya itu usai berkunjung ke SMA Negeri I Muara Batu, Aceh Utara, Rabu (16/8). Kata dia, sebelum ke SMA Negeri I Muara Batu, dia telah lebih dulu berkunjung ke SMP Negeri I dan SD Negeri I Syamtalira Bayu. Ke sana dia mengaku didampingi dan dilayani dengan baik oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, H Jamaluddin Usman, S.Sos.,M.Pd bersama dengan Kepala Cabang Dinas Aceh Utara, Drs. Achmad Yamani. Dan dua sekolah itu merupakan sekolah di kecamatan bukan di perkotaan.

“Tujuan kami berkunjung ke Aceh Utara untuk melihat langsung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Dan Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, karena itu kami memberikan apresiasi atas semua capaian yang sudah dilakukan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh dalam hal ini, Ibu Teti Wahyuni. Promosi Ibu Teti akhirnya membawa saya ke Aceh Utara,” sebut Nunuk Suryani sambil melempar senyum.

Nunuk juga mangaku sangat terhibur, setiap pergi berkunjung ke sekolah selalu disambut hangat dengan berbagai kebolehan para siswa mulai dengan tarian daerah Ranup Lampuan hingga unjuk kebolehan dalam bermain drum band. Dan yang paling mengesankan, setiap makan siang selalu disajikan dengan berbagai menu masakan khas Aceh.

“Apresiasi kami kepada seluruh kepada sekolah, pengawas sekolah, dan kepada seluruh tenaga kependidikan di Kabupaten Aceh Utara. Berkat kerja keras dan kerja cerdas telah menjadikan Aceh Utara sebagai kabupaten dengan jumlah guru penggerak terbanyak di Provinsi Aceh,” kata Nunuk mengapresiasi.

Kemudian, kata Nunuk Suryani, seluruh Program Merdeka Belajar yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara telah terkonfirmasi dengan baik. Meskipun, kata Nunuk, pihak ingin sekali melihat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah di Aceh Utara tentang bagaimana para guru penggerak melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Apakah Implememtasi Kurikulum Merdeka (IKM) sudah dijalankan dengan sempurna. Namun karena waktu yang terbatas, Nunuk, berjanji jika masih ada umur dan kesempatan akan kembali lagi ke Aceh Utara.

Nunuk mengucapkan terimakasih kepada Penjabat Bupati Aceh Utara, Drs Dr. Mahyuzar, M.Si yang telah menyambut kedatangan pihaknya di Pendopo Bupati Aceh Utara dengan hangat. Pada malam itu disambut bagaikan tamu kerajaan. Tujuan lain ke Aceh Utara, kata Dirjen GTK itu, ingin melihat langsung, apakah ada kendala yang dialami di Aceh Utara terkait implementasi semua kibijakan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Dan jika memang ada kendala, maka sebut Nunuk, pihaknya siap membantu menyelesaikan dengan berbagai bantuan yang dibutuhkan.

“Kalau ada kendala kita bantu selesaikan. Kami siap mengadvokasi supaya apa yang menjadi harapan kami dari kebijakan Kemendikbudristek terkoordinasi dengan baik di Aceh Utara. Kemudian Cabdin dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara bisa membangun koordinasi dengan Ketua BGP Provinsi Aceh, Teti Wahyuni. Nanti beliau akan membimbing dan mengarahkan bapak-bapak dan ibu-ibu sesuai dengan harapan,” sebutnya.

Hal yang menyenangkan, lanjut Nunuk, ternyata di Aceh Utara telah terbentuknya forum guru penggerak. Forum itu nantinya diyakini mampu menjadi motor penggerak untuk memajukan pendidikan di Aceh Utara. Aceh Utara diharapkan menjadi kabupaten yang terbaik dalam dunia pendidikan di Provinsi Aceh.

“Guru harus memiliki pola pikir untuk belajar mandiri. Untuk itu silahkan didorong untuk meningkatkan kompetensi diri. Ikut pelatihan-pelatihan tidak berbayar. Peningkatan potensi terbuka bagi siapa saja tentunya bagi yang ingin meningkatkan kompetensi diri. Lalu saling menularkan potensi tersebut satu sama lainnya,” pinta Profesor Nunuk.

Seraya menambahkan, “Implementasi Kurikulum Merdeka sudah masuk tahun ke-4. Sudah saatnya mengapresiasi semua capaian. Hendaknya tidak berhenti dan puas sampai di situ. Dan teruslah membawa sekolah bapak dan ibu mencapai taraf yang lebih baik. Kabar gembira yang baru saya terima, 90 persen lulusan pada tahun 2023 diterima di berbagai Perguruan Tinggi di daerah maupun di luar daerah. Gotong royong dan kolaborasi meningkatkan kompetensi diri untuk kemajuan masyarakat di Bumi Pasai nantinya.”

Diberitahukan, Aceh menduduki posisi ke empat terbanyak guru penggerak setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dan di Aceh guru penggerak terbanyak ada di Kabupaten Aceh Utara. Jumlah guru penggerak di Aceh Utara yang sudah diwisuda 250 orang dan yang sedang ikut pendidikan sebanyak 517 orang.

“Benar seperti kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, H Jamaluddin Usman, S.Sos.,M.Pd dan kata Kepala Cabang Dinas Aceh Utara, Drs. Achmad Yamani, M.Pd bahwa para guru penggerak di Aceh Utara adalah aset yang luar biasa untuk mandiri berubah,” demikian Prof Dr Nunuk Suryani, M.Pd.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin Usman mengucapkan terimakasih kepada Dirjen GTK Kemendikbudristek yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke Aceh Utara untuk melihat Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang sedang berjalan di Aceh Utara.

“Keberhasilan ini tidak luput dari usaha dan kerjasa keras Pj Bupati Aceh Utara sebelumnya, Azwardi Abdullah. Ketika itu, pada saat Aceh Utara dinobatkan sebagai Kabupaten Transformatif dari Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim telah mengajak bapak menetri untuk datang ke Aceh Utara dan Alhamdulillah digantikan dengan ibu Dirjen GTK,” sebut Jamaluddin Usman. WASPADA.id

  • Bagikan