Gemuruh Saat HUT Ke-446 Kota Takengon, Pj Bupati Aceh Tengah Berbahasa Gayo

  • Bagikan
Gemuruh Saat HUT Ke-446 Kota Takengon, Pj Bupati Aceh Tengah Berbahasa Gayo
Pj. Bupati Aceh Tengah Teuku Mirzuan MT dengan mengenakan baju adat Karawang Gayo ketika berbicara di podium saat menggelar sidang paripurna istimewa HUT ke-446 Kota Takengon di gedung dewan setempat. Waspada/Sumarsono

Ada yang menarik saat Pemkab Aceh Tengah menggelar sidang paripurna istimewa Hari Ulang Tahun ke-446 Kota Takengon di gedung DPRK Aceh Tengah, Jumat (17/2).

Selain sebelumnya, HUT ke-466 Kota Takengon itu diwarnai dengan rutinitas kebiasaan sejumlah kegiatan, kian klop saat sidang paripurna terkait peringatan bersejarah itu, sang penjabat bupati berbahasa Gayo ketika memberi kata sambutannya di hadapan semua pejabat, baik eksekutif, legislatif, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Maklum saat sang penjabat bupati diamanahkan menakhodai tanah Gayo itu, sempat ada penolakan orang luar Aceh Tengah memimpin daerah dingin itu. Namun seiring waktu, pemikiran ‘sempit’ itu memuai.

Sang penjabat sangat mahfum dengan kondisi sebelumnya. Saat dilantik dia langsung mengambil ‘hati’ warga Aceh Tengah, bahwa dia lebih dari orang Aceh Tengah. “Mari bersatu membangun Aceh Tengah,” itulah yang selalu digaungkan olehnya setiap ada kesempatan.

Singkatnya, ungkapan itu kembali diutarakan Penjabat Bupati Aceh Tengah Ir Teuku Mirzuan MT., saat puncak HUT ke-446 Kota Takengon. Hebatnya Mirzuan dari awal hingga akhir menyampaikan kata sambutannya dengan berbahasa Gayo.

Kontan ruang sidang dewan yang menjadi tempat puncak perhelatan hari bersejarah bagi ibukota Aceh Tengah itu, bergemuruh. Kesannya salut dengan kepribadian sang penjabat yang seakan menghargai pepatah lama; di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Sebagai referensi berdasarkan ketetapan Qanun no 10 tahun 2010 tentang penetapan hari jadi Kota Takengon, ditetapkan bahwa hari jadi Kota Takengon jatuh pada tanggal 17 Februari 1577 Masehi.

Kesimpulannya peringatan HUT kali ini memang luarbiasa; adat Gayo sangat ditonjolkan, selain sang pj bupati berbahasa Gayo ‘full’ plus seluruh pejabatnya mengenakan pakaian adat Karawang Gayo. Insya Allah adat tetap berdiri tegak di dataran tinggi Aceh ini. Aamiin

Sumarsono

  • Bagikan