Hujan Berdampak Rendahnya Kualitas Gabah Petani Pidie

  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Sejak beberapa pekan terakhir ini hujan terus turun di sejumlah wilayah dalam Kabupaten Pidie. Kondisi ini membuat kadar air tinggi dan berdampak pada hasil panen gabah petani di daerah itu berkualitas rendah.

Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini hampir semua wilayah di Kabupaten Pidie sedang panen raya. Hujan yang terus turun, dikhawatirkan bisa berdampak pada turunya rendemen gabah pada panen padi kali ini. Hal ini bisa dipicu akibat tingginya kadar air yang menyebakan gabah petani berkualitas rendah.

Seperti dialami oleh petani di Kecamatan Peukan Baro dan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Beberapa petani kepada Waspada, Senin (11/4) menuturkan hujan deras yang terus turun memaksa mereka memotong padi dalam kondisi sawah tergenang.

Asnawi, 40, salah satu petani di Peukan Baro, menuturkan, 3,5 ton gabah basahnya belum bisa dibawa ke penggilingan karena tinggi kadar airnya. Padahal, sudah tiga hari terakhir ini gabah dijemur.

Dari penampakan luar, gabah milik Asnawi itu warna kulitnya suram dan hampir kehitam-hitaman. Sebut dia jika padi dipanen pada musim hujan gabah tidak bening dan kualitasnya turun karena lebih banyak air. “Ini kalaupun kita jual, harganya pasti turun,” tutur Asnawi.

Sebut dia, tingginya curah hujan juga menambah beban bagi petani dalam upaya pengeringan gabah. Malahan, untuk pengeringan gabah hingga siap giling membutuhkan waktu mencapai satu minggu. Hal itu lantaran hujan yang turun terkadang pada waktu-waktu tertentu sehingga memperpanjang masa pengeringan.

Nur Asiah, 32, salah seorang petani di Kecamatan Muara Tiga, menuturkan sekarang ini diwilayah Muara Tiga sedang musim panen raya. Hujan yang turun membuat lahan sawah dan tanaman padi yang sedang dan telah dipanen menjadi basah. Bagi petani yang tanaman padinya sudah siap panen, sekarang kewalahan melakukan pengeringan karena hujan terus turun, pun begitu dirinya tidak mau kehabisan akan.

Dia pun berusaha melakukan upaya pengeringan terhadap hasil panen gabah padi dengan cara manual, yaitu dengan menjemur dan mengangin-anginkan atau menampi padinya. “Ya, seperti main petak umpet dengan cuaca hujan. Kalau langit sudah kelihatan mendung, semua padi yang saya jemur ini dikarungkan kembali dan diangkut ke tempat yang aman. Besok jemur lagi,” pungkasnya. (b06)

  • Bagikan