Ibunya Sempat Menerobos Api, Tapi…

  • Bagikan
TANGAN TERLUKA: Suriani (kiri) mengalami luka bakar ketika mencoba menerobos api saat hendak menyelamatkan dua anaknya dalam musibah kebakaran di Meunasah Tunong, Pante Bidari, Aceh Timur. Waspada/Muhammad Ishak
TANGAN TERLUKA: Suriani (kiri) mengalami luka bakar ketika mencoba menerobos api saat hendak menyelamatkan dua anaknya dalam musibah kebakaran di Meunasah Tunong, Pante Bidari, Aceh Timur. Waspada/Muhammad Ishak

SURIANI adalah ibu dari dua anak yang meninggal dunia dalam kebakaran rumah yang terjadi di Desa Meunasah Teungoh, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (28/7) lalu. Peristiwa kebakaran itu menjadi ujian berat yang harus diterimanya, karena kehilangan kedua putra-putrinya dalam waktu yang bersamaan.

Kedua putra/putrinya yaitu Putri Clora Ponna, 6, dan Muhammad Al Fatih, 2. Keduanya kakak beradik yang selama ini menetap bersama orangtuanya di rumah neneknya, Aminah. Ketika kebakaran terjadi, sekira pukul 21:30 Wib, kedua bocah itu sedang tertidur di kamar belakang.

Dalam kunjungan Waspada, ke rumah duka, Suriani mengisahkan, bahwa ketika itu dia menidurkan kedua putra/putrinya di kamar, sekira pukul 21:30. Sedangkan orang tuanya, Aminah bersama Fitriani (anak dari Aminah—red) tidur di kamar depan.

Melihat anaknya dalam keadaan tidur nyenyak, kemudian Suriani keluar rumah untuk mengantar kue atau makanan ringan ke rumah familinya, sekitar 10 meter. Selang 10 menit, tiba-tiba Muhammad (anak Fitriani—red) menginformasikan ke orang tuanya bahwa api muncul di ruang dapur.

Lalu Fitriani bersama orangtuanya keluar kamar untuk memeriksa informasi anaknya. Ternyata, api sudah mulai membakar rumah Aminah dibagian belakang yang dijadikan sebagai rumah Suriani. Lalu Aminah, Fitriani dan Muhammad keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sambil berteriak dan meminta bantuan, Suriani lalu kembali ke rumah dan melihat api sudah membumbung tinggi. “Melihat api, saya langsung masuk dan menerobos api hingga berhasil masuk ke dalam rumah,” kisah Suriani.

Setelah masuk ke dalam rumah, secara perlahan hendak menyelamatkan dua anaknya di dalam kamar. Tetapi api tiba-tiba membesar dan lidah api menjulur dari pintu kamar, sehingga membuat kedua tangannya terbakar. Melihat api semakin besar, kemudian Suriani keluar rumah dan meminta bantuan warga untuk menyelamatkan anaknya, namun api semakin lama kian membesar.

“Setelah saya keluar, api semakin besar. Bahkan atap satu persatu jatuh,” sebut Suriani, seraya menambahkan, warga yang awalnya sempat melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya juga kewalahan.

Dalam kobaran api, Suriani hanya bisa pasrah menyaksikan keputusan Allah SWT itu. Setelah api berhasil dipadamkan, keduanya anaknya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan bagian tubuhnya terbakar 100 persen,” sebut Suriani.

“Saya mencoba menolong, tapi tidak mampu. Bahkan lengan saya juga ikut terbakar, sehingga saya pasrah menyaksikan kedua anak saya meninggal dalam kebakaran itu,” urai Suriani.

Kamar yang dijadikan tempat tidur anaknya itu memiliki lemari, karena dijadikan sebagai tempat menyimpan pakaian. Bahkan memiliki kasur untuk, sehingga memicu api dengan cepat menghanguskan rumah yang dijadikan tempat tinggal Suriani.

Dua Damkar yang dikerahkan ke lokasi berhasil memadamkan api. Sejumlah aparat keamanan dari TNI/Polri juga tiba untuk melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Adapun barang bukti yang diamankan berupa kabel listrik.

“Diduga, kebakaran akibat konslet arus pendek listrik,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, melalui Kapolsek Pante Bidari Ipda Munawir HRD, SKM.

Kata dia, akibat kebakaran rumah milik Aminah, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 120 juta. Sebagai langkah awal, ketika itu dia telah memeriksa saksi dan memberikan garis polisi di lokasi kebakaran, sehingga memudahkan penyelidikan.

“Setelah dibawa ke Puskesmas Pante Bidari, keluarga menolak kedua korban kebakaran ini divisum, sehingga dikembalikan ke pihak keluarga untuk di fardhu kifayahkan,” demikian Munawir.

Sejak 15 tahun yang lalu, kebakaran rumah di wilayah barat Aceh Timur kali perdana yang mengakibatkan kakak beradik yang usianya 2 tahun dan 6 tahun meninggal dunia dalam musibah kebakaran. WASPADA.id/Muhammad Ishak

  • Bagikan