Jembatan Rangka Baja Mbarung Terancam Putus

- Aceh
  • Bagikan
Tanggul pengaman jembatan rangka baja Mbarung mulai amblas ke dasar sungai Alas.(Waspada/Ali Amran)
Tanggul pengaman jembatan rangka baja Mbarung mulai amblas ke dasar sungai Alas.(Waspada/Ali Amran)

KUTACANE (Waspada): Warga 3 kecamatan di Aceh Tenggara mengaku was-was melihat kondisi jembatan rangka baja Mbarung yang terancam putus.

Pasalnya, akibat banjir dan meluapnya sungai Alas beberapa bulan lalu, tanggul pengaman sungai di bagian barat jembatan rangka baja Mbarung, sedikit demi sedikit mulai amblas ke dasar sungai.

Kondisi jembatan saat ini, ujar Jaminan, warga Darul Hasanah , mulai mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan pengguna jalan dan pengemudi kendaraan bermotor.

Selain lubang di pinggir jalan yang telah amblas ke dasar sungai dan membuat badan jalan semakin mengecil, oprit jembatan rangka baja yang menghubungkan kecamatan Babussalam dengan Lawe Alas dan kecamatan Lawe Alas, sangat riskan menyebabkan terjadinya laka lantas.

Berita terkait:

“Jika kendaraan datang dari arah Kutacane kecamatan Babussalam menuju Kecamatan Lawe Alas, memang tidak terlalu berbahaya, namun bagi kendaraan yang datang dan muncul dari Darul Hasanah menuju Lawe Alas, tentu sangat berbahaya karena selain tikungan tajam, juga ada tanjakan yang harus dilewati,” ujar Jaminan.

Sebab itu, sebelum menimbulkan korban jiwa akibat terjadinya laka lantas maupun kecelakaan tunggal, pihak Pemkab hendaknya segera memperbaiki tanggul pengaman oprit jembatan yang saat ini seperti menunggu jatuhnya korban.

“Kondisi oprit jembatan rangka baja ini, seharusnya menjadi perhatian pihak Pemkab, jangan sampai jatuh dulu korban jiwa atau putus total dulu jembatan rangka baja ini, baru ada perhatian pihak terkait,” timpal Jumidan, warga kecamatan Lawe Alas.

Jembatan rangka baja Mbarung ini, merupakan sarana vital dan sangat penting karena menghubungkan kecamatan Babussalam dengan Lawe Alas dan kecamatan Darul Hasanah, karena itu, jika jembatan ini putus ,maka akan membuat ekonomi masyarakat di 3 kecamatan terganggu.

Apalagi, kecamatan Darul Hasanah itu selain sebagai daerah tujuan wisata lokal, juga merupakan sentra perkebunan khususnya tanaman kakao, karet dan beberapa jenis tanaman perkebunan lainnya.

Kadis PUPR, Sadli Desky, ST kepada Waspada, Senin (22/4) membenarkan amblasnya tanggul pengaman sungai dan beberapa meter oprit jembatan rangka baja Mbarung yang menghubungkan 3 kecamatan tersebut.

“Insya Alllah tahun 2025 kita perbaiki, itu pun kita harapkan dari sumber dana DOKA, karena jika diharapkan dari anggaran APBK Agara, jelas tidak memungkinkan karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah kita, sebab itu masyarakat harus bersabar,” ujar Sadli.(b16).

  • Bagikan